Ramai Kasus Klitih, Gibran: Jangan Sampai Terjadi di Solo
Jumat, 08 April 2022 -
MerahPutih.com - Maraknya kasuas kekerasan jalanan atau biasa disebut klitih yang melibatkan anak muda telah terjadi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Boyolali.
Terbaru kasus klitih di Boyolali pelakunya merupakan remaja asal Kecamatan Banjarsari, Solo berinisial AA (16).
Baca Juga
Gibran Tanggapi Baliho Promosi Wisata di Jogja dan Ancaman Klitih
Hal tersebut mendapatkan sorotan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang ikut menyayangkan maraknya aksi klitih itu.
"Sangat disayangkan remaja sekarang sudah melakulan hal itu (klitih)," kata Gibran di Balai Kota, Jumat (8/4).
Ia mengatakan akibat peristiwa tersebut pihaknya meminta pada Polresta Surakarta untuk melakukan antisipasi. Putra Sulung Presiden Jokowi ini meminta Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak memperketat keamanan di Kota Solo.
"Saya sudah meminta pada Pak Kapolresta Surakarta memperketat keamanan di Kota Solo. Jangan sampai kasus itu terjadi di Solo," katanya.
Baca Juga
Gibran pun tak menyangka pelaku pembacokan di Boyolali pelakunya warga Solo. Hal ini jadi peringatan agar kasus serupa tidak sampai terjadi di Solo.
"Wis jangan kayak gitu lah lagi puasa Ramadan kok do ngono kui (kayak gitu). Jangan-jangan lah (asal bacok) orang," katanya.
Seperti diketahui daerah Boyolali letaknya berdekatan dengan Solo. Oleh sebab itu wajar jika muncul kekhawatiran aksi seperti itu di Solo.
“Kita antisipasi biar saya koordinasi dengan Pak Kapolresta. Jangan sampai terjadi di Kota Solo,” katanya
Diberitakan sebelumnya, aksi klitih terjadi di Yogyakarta. Seorang pelajar bernama Dafa Adzin Albasith meninggal dunia karena disabet dengan gir di bagian kepala.
Ia tewas saat sedang mencari makan sahur pada Minggu (3/4). (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga