PSK Alami Kekerasan, Polisi Sarankan Kamar Dipasang CCTV

Jumat, 18 Desember 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Peristiwa - Kekerasan terhadap pekerja seks komersial (PSK) di Yogyakarta masih tinggi. Terhitung sejak Januari hingga Oktober 2015, 11 kekerasan dialami para PSK di Kota Pelajar.

Kesebelas kasus tersebut berupa kekerasan oleh pelanggan, trafficking, KDRT, kekerasan oleh aparat, dan kekerasan oleh petugas keamanan.

Ketua Perhimpunan Perempuan Pekerja Seks Yogyakarta (P3SY) Sarmi mengatakan, jumlah tersebut belum termasuk kekerasan yang diabaikan begitu saja.

Menurutnya, tingginya angka kekerasan terhadap PSK lantaran tidak adanya kepedulian dari aparat polisi. Akibatnya, ia dan rekan-rekannya di P3SY enggan membuat laporan kepada polisi bila mengalami kekerasan.

"Sebagian besar PSK malas melaporkan kasus yang dialaminya ke polisi. Memang, polisi pernah mengusulkan, setiap kamar PSK dipasang kamera CCTV. Supaya pelanggan mudah dikenali. Tapi itu tidak masuk akal ya," kata Sarmi kepada wartawan di sela pameran foto anti kekerasan terhadap PSK, di Balai Desa Giwangan, DI Yogyakarta, Kamis (17/12).

Sarmi berharap, ada langkah konkret perlindungan bagi PSK. Penurunan angka kekerasan akan menunjukkan kepedulian trhadap PSK. "Kami juga kan manusia, sama seperti yang lain," imbuhnya. (fre)

Baca juga:

  1. Perhimpunan PSK Yogyakarta: Anak-Anak Dilindungi, Bukan Jadi PSK
  2. Lahan JNF Jakarta Pusat Jadi Tempat Mangkal PSK
  3. Bimbingan untuk PSK yang Terjaring
  4. PSK Menuntut Pemerintah Lebih Serius Tindak Pelaku Bisnisnya
  5. Pakar Hukum: Salah Besar Jika Harus Merehabilitasi Artis PSK

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan