PSI Kritik PD Pasar Jaya yang Jual Masker 10 Kali Lipat

Kamis, 05 Maret 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mengkritik BUMD DKI, PD Pasar Jaya yang menjual masker dengan harga 10 kali lipat dari harga normal.

Untuk harga satu boks masker PD Pasar Jaya mematok harga Rp300.000 dengan isi 50 lembar. Merek yang dijual yaitu Wellbest dengan harga satuannya Rp 6.500 per 1 lembar.

Baca Juga

Di Tengah Kepanikan Virus Corona, Ini Alasan Kamu Tak Perlu Beli Masker

Sebelum merebaknya virus corona ini harga normal masker yang dijual PD Pasar Jaya hanya sekitar Rp30.000.

Pengumuman stok masker kosong terpasang di salah satu kios di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin (2/3/2020). Harga masker dan hand sanitizer di sentra alat kesehatan tersebut mengalami lonjakan dari 600 persen hingga 1.400 persen akibat permintaan konsumen yang meningkat drastis setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Kota Depok positif terinfeksi virus corona.(ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Pengumuman stok masker kosong terpasang di salah satu kios di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin (2/3/2020). Harga masker dan hand sanitizer di sentra alat kesehatan tersebut mengalami lonjakan dari 600 persen hingga 1.400 persen akibat permintaan konsumen yang meningkat drastis setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Kota Depok positif terinfeksi virus corona.(ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Anggota Fraksi PSI Eneng Maliansari menilai tindakan tersebut justru menyengsarakan masyarakat yang sehari-harinya berbelanja di pasar tradisional.

"Jakarta sedang darurat, ini bukan saatnya meraup keuntungan. Justru di situasi seperti ini, jangan kita menari di atas keresahan orang. Lebih baik tidak berjualan jika mematok harga tinggi," kata Mili sapaan akranya Eneng, Kamis (5/3).

Baca Juga

Harga Masker Melambung Tinggi, YLKI Minta Polisi dan KPPU Turun Tangan

Penjualan ini juga mengingkari komitmen Gubernur Anies Baswedan yang akan menomorsatukan keselamatan warga dalam penanganan COVID-29.

Menurut Mili dengan menjual maske seharga Rp 300 ribu per boks justru memperlihatkan ekonomi yang didahulukan dan kebutuhan masyarakat diabaikan.

Padahal pemerintah memiliki kewajiban menjamin kestabilan harga dan ketersediaan masker untuk seluruh masyarakat, bukan malah menjadikan kepanikan masyarakat menjadi kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.

Baca Juga

Tiga Hal Positif Kasus WNI Terjangkit Corona Versi Menkes Terawan

Mili juga menyayangkan keputusan PD Pasar Jaya yang membeli masker dari tengkulak Pasar Pramuka yang sudah mematok harga tinggi dan bukan langsung mendekati produsen masker seperti PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

"Pemerintah justru jadi perpanjangan tangan tengkulak, yang dibutuhkan masyarakat adalah ketersediaan masker dengan harga normal," tutupnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan