PSI Kritik PD Pasar Jaya yang Jual Masker 10 Kali Lipat
Karyawan menunjukkan masker jenis N95 disalah satu toko alat kesehatan di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (3/3/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pd. ANTARA/NOVA WAHYUDI
MerahPutih.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mengkritik BUMD DKI, PD Pasar Jaya yang menjual masker dengan harga 10 kali lipat dari harga normal.
Untuk harga satu boks masker PD Pasar Jaya mematok harga Rp300.000 dengan isi 50 lembar. Merek yang dijual yaitu Wellbest dengan harga satuannya Rp 6.500 per 1 lembar.
Baca Juga
Di Tengah Kepanikan Virus Corona, Ini Alasan Kamu Tak Perlu Beli Masker
Sebelum merebaknya virus corona ini harga normal masker yang dijual PD Pasar Jaya hanya sekitar Rp30.000.
Anggota Fraksi PSI Eneng Maliansari menilai tindakan tersebut justru menyengsarakan masyarakat yang sehari-harinya berbelanja di pasar tradisional.
"Jakarta sedang darurat, ini bukan saatnya meraup keuntungan. Justru di situasi seperti ini, jangan kita menari di atas keresahan orang. Lebih baik tidak berjualan jika mematok harga tinggi," kata Mili sapaan akranya Eneng, Kamis (5/3).
Baca Juga
Harga Masker Melambung Tinggi, YLKI Minta Polisi dan KPPU Turun Tangan
Penjualan ini juga mengingkari komitmen Gubernur Anies Baswedan yang akan menomorsatukan keselamatan warga dalam penanganan COVID-29.
Menurut Mili dengan menjual maske seharga Rp 300 ribu per boks justru memperlihatkan ekonomi yang didahulukan dan kebutuhan masyarakat diabaikan.
Padahal pemerintah memiliki kewajiban menjamin kestabilan harga dan ketersediaan masker untuk seluruh masyarakat, bukan malah menjadikan kepanikan masyarakat menjadi kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
Baca Juga
Tiga Hal Positif Kasus WNI Terjangkit Corona Versi Menkes Terawan
Mili juga menyayangkan keputusan PD Pasar Jaya yang membeli masker dari tengkulak Pasar Pramuka yang sudah mematok harga tinggi dan bukan langsung mendekati produsen masker seperti PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
"Pemerintah justru jadi perpanjangan tangan tengkulak, yang dibutuhkan masyarakat adalah ketersediaan masker dengan harga normal," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Tidur dengan Masker Menempel di Wajah tak Membuat Kulit Lebih Sehat Malah Merugikan, Pantang Dilakukan Nih
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Sekda DKI Instruksikan Lurah Ajak Warga kembali Pakai Masker Hadapi Polusi Udara
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Pengguna KRL Masih Diwajibkan Pakai Masker
Pemerintah Resmi Cabut Aturan Wajib Masker di Tempat Umum
Masyarakat Lebih Memilih Menggunakan Masker Meski PPKM Telah Dicabut
Pemprov DKI Serukan Warga Wajib Pakai Masker saat Naik Angkutan Umum
Epidemiolog Minta Pemerintah Jelaskan Aturan Pemakaian Masker
Menkes Anjurkan Tetap Pakai Masker di Ruangan Tertutup