Projo Usul Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin Dimajukan, Ini Alasannya

Senin, 30 September 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi bersikukuh meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyetujui usulan pihaknya agar pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjadi Sabtu (19/10) atau maju sehari dari jadwal resmi.

"Kami berharap dan yakin KPU cukup bijak dalam hal ini," kata Budi saat dikonfirmasi, Senin (30/9).

Baca Juga

Masyarakat Diminta Tak Terpancing Penumpang Gelap yang Ingin Gagalkan Pelantikan Presiden

Sementara, kata Budi, masyarakat memiliki waktu santai pada hari Sabtu. Ia meyakini jutaan rakyat akan mengawal pelantikan presiden dan wakil presiden, dengan penuh suka cita tanpa pesta hura-hura.

Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi
Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi

"Berbeda dengan hari Minggu, kita menghormati saudara- saudara kita yang ingin menjalankan ibadah dan beristirahat. Tidak ada alasan politis apapun dengan usulan ini. Hanya pertimbangan kepraktisan masyarakat saja," ujarnya

Baca Juga

Moeldoko Sebut Ada Pihak yang Ingin Suasana Panas Saat Pelantikan Jokowi

Budi mengaku mengusulkan agar pelantikan dimajukan satu hari kepada Jokowi. Mendengar usul itu, Budi menyebut Jokowi hanya tersenyum.

Menurut Budi, memajukan waktu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih tak akan mengganggu agenda kenegaraan dan pelantikan tetap berjalan lancar.

Jokowi-Ma'ruf Amin. Foto: ANTARA

"Jika jadwalnya mundur baru masalah. Ada masalah vacum of power dan pasti menimbulkan masalah ketatanegaraan," ujarnya.

Baca Juga

Ketua BAT: Gerakan Mahasiswa dan STM Sengaja Dibuat untuk Ganggu Pelantikan Presiden

Di sisi lain, Budi menyebut tanggal 20 Oktober jatuh pada Minggu, sedangkan 19 Oktober hari Sabtu. Menurutnya, pelantikan dimajukan sehari, juga untuk menghormati masyarakat yang ingin beribadah maupun beristirahat. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan