Projo Usul Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin Dimajukan, Ini Alasannya


Jokowi-Ma'ruf Amin. Foto: ANTARA
MerahPutih.com - Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi bersikukuh meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyetujui usulan pihaknya agar pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjadi Sabtu (19/10) atau maju sehari dari jadwal resmi.
"Kami berharap dan yakin KPU cukup bijak dalam hal ini," kata Budi saat dikonfirmasi, Senin (30/9).
Baca Juga
Masyarakat Diminta Tak Terpancing Penumpang Gelap yang Ingin Gagalkan Pelantikan Presiden
Sementara, kata Budi, masyarakat memiliki waktu santai pada hari Sabtu. Ia meyakini jutaan rakyat akan mengawal pelantikan presiden dan wakil presiden, dengan penuh suka cita tanpa pesta hura-hura.

"Berbeda dengan hari Minggu, kita menghormati saudara- saudara kita yang ingin menjalankan ibadah dan beristirahat. Tidak ada alasan politis apapun dengan usulan ini. Hanya pertimbangan kepraktisan masyarakat saja," ujarnya
Baca Juga
Moeldoko Sebut Ada Pihak yang Ingin Suasana Panas Saat Pelantikan Jokowi
Budi mengaku mengusulkan agar pelantikan dimajukan satu hari kepada Jokowi. Mendengar usul itu, Budi menyebut Jokowi hanya tersenyum.
Menurut Budi, memajukan waktu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih tak akan mengganggu agenda kenegaraan dan pelantikan tetap berjalan lancar.

"Jika jadwalnya mundur baru masalah. Ada masalah vacum of power dan pasti menimbulkan masalah ketatanegaraan," ujarnya.
Baca Juga
Ketua BAT: Gerakan Mahasiswa dan STM Sengaja Dibuat untuk Ganggu Pelantikan Presiden
Di sisi lain, Budi menyebut tanggal 20 Oktober jatuh pada Minggu, sedangkan 19 Oktober hari Sabtu. Menurutnya, pelantikan dimajukan sehari, juga untuk menghormati masyarakat yang ingin beribadah maupun beristirahat. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar

Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda

Ada Kemunduran Demokrasi di 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin

Tindakan Represif Aparat Penegak Hukum Meningkat di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf
