Presidensi G20 Dongkrak Okupansi Hotel di Yogyakarta

Sabtu, 26 Maret 2022 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Rangkaian acara pertemuan Forum G20 di Yogyakarta membawa dampak positif pada tingkat okupansi hotel di kota Batik tersebut. Kenaikan tingkat keterisian hotel mencapai 50 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranawa Eryana mengatakan, sebagian besar tamu dan delegasi G20 memilih menginap di hotel bintang 4 dan 5. Para tamu ini turut mengajak serta keluarga dan saudaranya menikmati liburan ke Yogyakarta.

Baca Juga

KPK Usung 4 Isu Prioritas di Anti-Corruption Working Group G20

Hotel yang kebanjiran tamu seperti Royal Ambarrukmo, Tentrem, Sheraton, dan Hyatt. Empat hotel ini memang menjadi venue utama pertemuan G20.

"Ternyata delegasi G20 banyak yang bawa keluarga. Hampir enam hotel yang terpakai meski itu di luar penunjukan oleh panitia G20," ujar Deddy di Yogyakarta, Jumat (25/3)

Deddy melanjutkan, hotel bintang 3 ke bawah turut kecipratan tamu. Pasalnya, para delegasi juga membawa kru atau sejumlah pegawai.

Selain wisatawan atau tamu kategori keluarga, menurut dia, kegiatan MICE (meeting, Incentive, convention, Exhibition) baik dari kementerian maupun swasta juga ikut bermunculan beriringan dnegna kegiatan G20.

Menurut Deddy penurunan status PPKM di DIY dari level 4 ke level 3 turut memperkuat naiknya tingkat okupansi hotel.

Baca Juga

Sambut KTT G20, Jokowi Resmikan SPKLU Ultra Fast Charging di Nusa Dua

Apalagi Yogyakarta telah dipercaya sebagai salah satu kota yang memiliki pariwisata yang berbasis CHSE dan menaati protokol kesehatan COVID-19

"Kalau tidak aman, nyaman, dan sehat tentunya tidak dipilih sebagai tempat penyelenggaraan G20. Ini menjadi napas kitalah setelah kemarin level 4 banyak yang menunda sekarang sudah mulai reservasi kembali," ujar dia.

Sementara itu, Public Relations Manager Grand Inna Malioboro, Retno Kusuma mengatakan, sejak 20 Maret 2022 okupansi hotel Grand Inna Malioboro di atas 85 persen.

Ia menilai tingginya tingkat hunian kamar hotel itu disebabkan kepercayaan pelanggan yang mulai pulih sehingga menggelar event-event berskala nasional di DIY.

"Seiring dengan turunnya level PPKM, tingkat okupansi hotel juga meningkat," ujar dia. (Patricia Vicka/Yogyakarta)

Baca Juga

G20 di Solo, Peserta Diarak Keliling Kota Naik Kereta Uap Jaladara

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan