Presiden Trump Umumkan Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Ini Poin-poinnya
Kamis, 09 Oktober 2025 -
MerahPutih.com - Presiden Donald Trump mengumumkan Israel dan kelompok perjuangan Palestina, Hamas, telah menyepakati tahap pertama dari rencana perdamaian Gaza yang diusulkan Amerika Serikat (AS).
“Saya sangat bangga untuk mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati Tahap Pertama Rencana Perdamaian kami,” tulis Trump melalui platform media sosial miliknya, Truth Social, dikutip Kamis (9/10).
Presiden Trump juga menyampaikan apresiasi kepada para mediator internasional, termasuk Turkiye, yang dinilai berperan penting dalam tercapainya kesepakatan bersejarah ini.
Baca juga:
Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump
Poin-Poin Kesepakatan Gencatan Senjata
Menurut Trump, kesepakatan gencatan senjata itu mencakup pembebasan seluruh sandera dan penarikan pasukan Israel ke garis yang telah disepakati sebagai langkah awal menuju perdamaian yang kuat dan berkelanjutan.
Detail rencana perdamaian yang dirilis Gedung Putih pada 29 September itu mencakup gencatan senjata segera di Jalur Gaza, rekonstruksi besar-besaran, serta reorganisasi politik dan keamanan di wilayah tersebut.
Satu poin utama dalam rencana adalah menjadikan Gaza sebagai zona bebas senjata di bawah pemerintahan transisi yang diawasi oleh badan internasional bentukan AS.
Baca juga:
20 Poin Proposal Gencatan Senjata Gaza dari Trump Hanya Wakili Kepentingan AS dan Israel
Kesepakatan juga mencakup pembebasan semua sandera Israel dalam waktu 72 jam setelah persetujuan, sebagai imbalan atas pembebasan ratusan tahanan Palestina dari penjara Israel.
Sebelumnya dilansir Antara, pada 3 Oktober, pejabat senior Hamas Mousa Abu Marzouk menyatakan pihaknya menyetujui secara prinsip rencana gencatan senjata yang diajukan Presiden Trump.
Dalam wawancara dengan Al Jazeera itu, Abu Marzouk menegaskan Hamas mendukung garis besar rencana tersebut, namun pelaksanaannya masih memerlukan pembahasan lebih lanjut.
Abu Marzouk juga menyatakan kesiapan Hamas untuk menyerahkan senjata kepada negara Palestina di masa depan,
Namun, dia menyaratkan dengan menekankan bahwa masa depan rakyat Palestina adalah urusan nasional, bukan keputusan sepihak dari kelompok manapun. (*)