Presiden Jokowi Keluarkan 9 Poin Refleksinya pada Hari Anak Nasional
Kamis, 23 Juli 2015 -
MerahPutih Nasional - Presiden Jokowi memaparkan 9 poin refleksi perayaan Hari Anak Nasional, 23 Juli 2015. Ke-9 poin itu ditulis melalui akun fanpage facebook Presiden Joko Widodo. Jokowi menuliskan refleksi yang berisikan harapan dan keprihatinannya terhadap anak-anak Indonesia.
Dalam refleksi Hari Anak Nasional, 23 Juli 2015 Jokowi menekankan perhatiannya pada kekerasan terhadap anak. Berikut 9 poin reflesi presiden Jokowi pada Hari Anak Nasional 2015 ini:
Sembilan refleksi saya di Hari Anak Nasional, 23 Juli 2015.
1. Masa depan Indonesia berada di tangan anak-anak Indonesia. Merekalah pewaris sah pertiwi. Merekalah yang kelak akan memimpin negeri ini.
2. Rantai kekerasan pada anak harus dihentikan, baik kekerasan fisik maupun mental.
3. Eksploitasi anak di sektor ekonomi, human traficking harus kita hentikan. Untuk itu penegakan hukum pada kasus-kasus yang melibatkan anak, harus tegas dan memberi efek jera.
4. Perlindungan menyeluruh anak, untuk memastikan negara hadir dalam usaha melindungi dan mendidik anak.
5. Diperlukan peran aktif orang tua untuk melindungi, mendidik dan memberikan pola asuh yang baik.
6. Orang tua harus memberi contoh karakter, mengajarkan kembali pelajaran budi pekerti dan etika yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
7. Keluarga adalah kelompok dasar dari masyarakat yang dapat memberikan lingkungan tumbuh kembang terbaik bagi anak-anak Indonesia.
8. Tugas kita sebagai orang tua adalah membuat anak-anak gembira. Periode keeamasan usia anak-anak harus dipastikan jauh dari penderitaan.
9. Semoga anak-anak kita dapat tumbuh menjadi pribadi yang ceria, cerdas dan bernas sehingga dapat berbakti pada orang tua, nusa dan bangsa.
Selamat Hari Anak Nasional 2015
Refleksi Hari Anak Presiden Jokowi secara kebetulan bertepatan maraknya kasus kekerasan terhadap anak. Tercatat sekitar 3700 kasus kekerasan terhadap setiap tahun. Publik juga baru saja dikejutkan dengan kasus pembunuhan Engeline dan penculikaan Sintya Hermawan kemudian dipulangkan kembali penculiknya. Jokowi menunjuk keluarga sebagai tempat tumbuh kembang anak yang utama.
Sebagaimana diketahui sejarah Hari Anak Nasional berawal dari Soeharto, presiden RI ke-2, yang melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa. Kemudian pada tahun 1984 berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 44 tahun 1984, maka ditetapkanlah setiap tahunnya tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional. Peringatan Hari Anak Nasional diselenggarakan setiap tahun sejak 1986 hingga sekarang.
Baca Juga:
Selamat Hari Anak Nasional 2015
Hari Anak Nasional 2015, Netizen: Stop Kekerasan!
Hari Anak Nasional, SBY: Jadilah Putra-Putri Bangsa yang Sukses