Prediksi Niat Bunuh Diri lewat Tinjauan Karakteristik Linguistik

Senin, 01 Agustus 2022 - Dwi Astarini

PARA pakar mengatakan orang dengan kecenderungan bunuh diri lebih mungkin untuk berpikir dan berbicara tentang topik tertentu. Misalnya, sebuah penelitian terhadap pengguna Reddit, khususnya subreddit SuicideWatch, menemukan mereka dengan kecenderungan bunuh diri membuat banyak referensi tentang kesepian (no friend), kecemasan (I’m afraid), penyesalan (never again), rasa bersalah (I am sorry), dan frustrasi atau keputusasaan (f***ing life).

Studi Reddit juga menemukan tulisan-tulisan orang yang ingin bunuh diri dicirikan fitur linguistik tertentu, termasuk perhatian yang fokus pada diri sendiri (I am/not), berkutat dengan perasaan (make me feel), penggunaan negasi (no one), dan penggunaan tanda tanya (Why is mankind afraid of death?).

BACA JUGA:

Jangan Hakimi Orang Ingin Bunuh Diri

Ciri-ciri linguistik dari pemikiran dan komunikasi untuk bunuh diri menjadi unik (misalnya, kosakata dan pilihan kata yang tidak biasa). Sebuah studi komprehensif diberikan oleh tinjauan sistematis baru-baru ini dari 75 studi dan hampir 280.000 peserta.

Penelitian itu dilakukan Stephanie Homan, dkk dengan judul Linguistic features of suicidal thoughts and behaviors: A systematic review diterbitkan Clinical Psychology Review edisi Juli 2022.

bunuh diri
Ada prediktor bicara dan bahasa lain dari pikiran dan perilaku bunuh diri. (Foto: freepik/rawpixel.com)

Dalam rangkuman yang diberitakan Psychology Today, studi itu menganalisis bahasa pikiran dan perilaku bunuh diri dengan menyelidiki individu yang mengalami pikiran untuk bunuh diri atau yang mencoba bunuh diri atau meninggal karena bunuh diri; menyelidiki fitur linguistik; menilai bahasa tertulis atau lisan nonliris; studi lintas bidang dan prospektif; teks lengkap tersedia; dan diterbitkan dalam bahasa Inggris.

Studi dilakukan sekitar 85 persen di negara-negara Barat menggunakan populasi klinis dan setengah populasi lainnya (misalnya, siswa, pengguna media sosial). Karakteristik sampel yang berjumlah 279.032 orang dengan usia rata-rata 30 tahun dan 35 persen perempuan. Kajian yang ditinjau mengevaluasi karakteristik linguistik prosodi/fonetik (27 persen), leksikon (70 persen), dan tidak ditentukan (3 persen).

Peningkatan superlatif

bunuh diri
Untuk memprediksi bunuh diri secara akurat, penting untuk mengumpulkan data secara langsung. (Foto: freepik/jcomp)


Perilaku bunuh diri diprediksi oleh jumlah kata yang lebih tinggi dan kata ganti orang pertama atau orang kedua, perubahan jumlah kata kerja yang digunakan, peningkatan penggunaan kata benda, lebih banyak preposisi, lebih banyak kata depan atau multifungsi, dan lebih sedikit angka dan pengubah.

Penggunaan yang lebih besar dari kata ganti orang pertama, kata-kata negatif (misalnya, referensi kematian), dan negasi (misalnya, tidak pernah, apapun) juga umum tetapi kurang prediktif daripada sebelumnya karena berhubungan dengan pikiran dan perilaku bunuh diri.

BACA JUGA:

Penelitian Ungkap Hubungan Penggunaan Ganja dan Pikiran Bunuh Diri

Ada juga prediktor bicara dan bahasa dari pikiran dan perilaku bunuh diri. Misalnya, sesaat sebelum percobaan bunuh diri, beberapa orang dikatakan terdengar datar, monoton, tanpa nada, mekanis, atau hampa.

Tinjauan oleh Homan yang mencakup 75 percobaan dan hampir 280.000 individu, menunjukkan ada prediktor bicara dan bahasa lain dari pikiran dan perilaku bunuh diri juga. Secara khusus, studi menyimpulkan bahwa pikiran untuk bunuh diri diprediksi oleh sejumlah besar intensifier atau penguat (misalnya: very, extremely) dan superlatif (misalnya: any, never).

Selain itu, perilaku bunuh diri diprediksi oleh jumlah kata yang lebih banyak; perubahan penggunaan kata kerja (seperti penggunaan kata kerja masa depan yang lebih sedikit); lebih sedikit pengubah dan angka; lebih banyak kata benda dan preposisi; peningkatan penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua; lebih banyak kata pengantar dan multifungsi.

Aplikasi untuk memprediksi bunuh diri
Hasil studi tersebut dapat dikembangkan dalam sebuah aplikasi. Aplikasi tersebut melibatkan pembelajaran mesin yang mengacu pada pengembangan algoritme komputer yang dapat dipelajari dan ditingkatkan sendiri (yaitu, secara otomatis, melalui pengalaman).

Dalam hal ini, tujuannya adalah untuk membangun metode pembelajaran mesin untuk membantu membedakan ucapan/tulisan dengan konten bunuh diri dari mereka yang memiliki konten kecemasan atau depresi non-bunuh diri.

Untuk memprediksi bunuh diri secara akurat, penting untuk mengumpulkan data secara langsung dan dunia nyata tentang orang-orang yang berisiko bunuh diri.

Selain itu, akan sangat membantu untuk menggunakan rekaman suara dari sesi terapi, atau buku harian suara yang diselesaikan di antara sesi, untuk menentukan risiko bunuh diri. Ini dapat dilakukan secara real time, sehingga jika algoritme menunjukkan risiko bunuh diri yang tinggi, maka secara otomatis akan mengaktifkan intervensi yang sesuai, memperingatkan sistem pendukung pasien, dan/atau memberi tahu terapis.

Jika kamu sedang merasa tidak baik atau berpikir bunuh diri, Kemenkes menyediakan fasilitas layanan kesehatan jiwa melalui Call Center 119. Kamu juga dapat menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri di nomor +6221 9696 9293 atau melalui e-mail janganbunuhdiri@yahoo.com.(aru)

BACA JUGA:

Cegah Orang Lain Bunuh Diri

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan