Polisi Bantah Anggota Banser Meninggal Saat Kawal Aksi Bela Tauhid

Jumat, 26 Oktober 2018 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Roma Hutajulu menegaskan bahwa tidak ada anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) yang meninggal saat menjaga aksi unjuk rasa di depan kantor GP Ansor, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/10) sore.

Menurut dia, kabar yang beredar di masyarakat lewat media sosial bahwa ada anggota Baser meninggal karena ditusuk merupakan berita bohong alias hoax.

"Korban itu sakit, dia mengeluh dadanya sesak lalu terjatuh," ujar Roma saat dikonfirmasi, Jumat (26/10).

Mantan Kasubdit III Dittipideksus Bareskrim Polri ini pun menyanggah apabila ada aksi unjuk rasa di depan GP Ansor. Roma pun menuturkan bila korban berinisial DTJ (48) meninggal karena sakit jantung.

"Tidak ada aksi di PBNU atau Ansor. Korban hanya kumpul-kumpul saja karena anggota Banser Jakpus. Korban diduga meninggal karena sakit jantung" tuturnya.

Kombes Roma Hutajulu
Kombes Pol Roma Hutajulu. (MP/Asropih)

Roma menceritakan bahwa korban berinisial DTJ (48) saat itu sedang berkumpul di depan Gedung GP Ansor. DTJ juga tak berpartisipasi saat aksi unjuk rasa bertajuk 'Aksi Bela Tauhid'.

Kombes Roma mengungkapkan, menurut keterangan saksi saat di Kantor GP Ansor korban sudah mengeluh sakit. Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), namun sayangnya nyawa korban tak tertolong.

"Korban sudah mengeluh sakit, kemudian terjatuh sempat diberi pertolongan, dan kemudian saksi langsung membawa korban ke RSCM, pada saat tiba di RSCM hasil pemeriksaan dokter Jaga korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, Beredar kabar bahwa ada seorang annggota Banser meninggal dunia akibat ditusuk saat aksi unjuk rasa di depan kantor GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, sekira pukul 17.00 WIB.(Asp)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: OTT Anggota DPRD Kalteng, KPK Cokok 14 Orang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan