PLN dan Pertamina Sepakati Harga Proyek Geothermal

Rabu, 20 Januari 2016 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Bisnis - PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) bersepakat perihal harga jual-beli listrik dan uap panas bumi untuk pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau proyek geothermal 1, 2,dan 3 Kamojang, Garut, Jawa Barat yang sedang dikerjakan Pertamina.

"Sudah selesai, kita sudah sepakati," ucap Direktur Perencanaan PT PLN (Persero) Nicke Widyawati, di kantor PLN Pusat, Jakarta Selatan, Rabu (20/1).

Nicke mengatakan, harga beli listrik yang ditetapkan kedua belah pihak telah disepakati sebesar US$9,5 sen per kWh atau sekira Rp1.300 untuk jangka 25 tahun dan harga uapnya sebesar US$6 sen per kWh atau sekira Rp836 dalam kurs Rp13.900 per dolar.

Harga tersebut disepakati atas pertimbangan hasil validasi yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kepada PLTP Kamojang 5.

"Angkanya kita gunakan harga acuan yang hasil dari validasi dengan BPKP untuk Kamojang 5," sambung Nicke.

Sebelumnya, PLN menunda pembelian uap dan panas bumi dari perusahaan minyak milik pemerintah (Pertamina). PLN menilai harga uap dan panas bumi sebesar US$6,2 sen per kWh dan harga listriknya sebesar US$9,7 yang ditawarkan Pertamina kemahalan.

Namun di satu sisi, Pertamina mengklaim bahwa harga yang ditawarkan masih di batas wajar. Pertamina juga bersikukuh tidak akan menurunkan harga yang ditawarkan karena khawatir akan mengganggu kelanjutan investasi panas bumi. (rfd)


BACA JUGA:

  1. PLN: Harga Listrik di Indonesia Masih Murah Dibanding Negara-Negara ASEAN
  2. Perlambatan Ekonomi Tidak Halangi Minat Tiongkok Investasi di Sektor Kelistrikan
  3. Ini Alasan PLN Sewa Empat Kapal Listrik Dari Turki
  4. PLN Dinilai Tidak Transparan Operasikan Kapal Listrik
  5. Pakai PLTN, Harga Listrik Lebih Mahal

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan