PKS Sebut Ada Fenomena Demokrasi Terbajak di Pilwakot Solo
Selasa, 08 September 2020 -
MerahPutih.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Solo gagal mengusung pasangan bakal cawali dan cawawali di Pilwakot Solo 2020 setelah KPU resmi menutup pendaftaran Minggu (6/9) pukul 24.00 WIB.
PKS pun meminta maaf pada konsituen dan pemilih PKS di Pemilu 2019 yang mengantarkan PKS menduduki peringkat kedua kursi terbanyak di DPRD Solo dengan 5 kursi setelah PDIP dengan 30 kursi.
Ketua DPD PKS Kota Solo, Abdul Gofar Ismail mengatakan, PKS terkendala jumlah kursi untuk bisa mengusung bakal cawali dan cawawali di pilwakot tahun ini. PKS saat ini hanya punya modal 5 kursi dan butuh tambahan 4 kursi untuk bisa mengusung bakal calon.
Baca Juga
Cakada Langgar Protokol Kesehatan, DPR Minta Pemerintah Bertindak Tegas
"Kami meminta maaf pada masyarakat dan pemilih PKS atas kegagalan mengusung calon sendiri," ujar Gofar, Selasa (8/9).

Gofar meminta dukungan masyarakat, agar pada Pemilu 2024 berikutnya bisa meraih suara ambang batas pencalonan wali kota. Dengan begitu PKS bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk mengusung calon walikota alternatif yang diharapkan.
"Sikap politik PKS pada saat pemungutan suara tanggal 9 Desember 2020 nanti, kami bagaimana akan diputuskan pada awal November," tutur dia.
Selanjutnya, pihaknya akan melakukan konsultasi hasil jaring aspirasi masyarakat tersebut kepada DPW PKS Jawa Tengah dan DPP PKS. Hingga ada keputusan yang final dari Struktur PKS berdasarkan suara konstituen.
"Kami merasa ada fenomena demokrasi terbajak di Pilwakot Solo. Itu dapat dilihat dari tidak adanya kesempatan PKS berkomunikasi dengan partai lain untuk membentuk koalisi," keluh Gofar.
Baca Juga
JAM Pidsus Ungkap Alasan Kejagung Baru Gelar Perkara Jaksa Pinangki
Ia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kebersamaan masyarakat, konstituen, simpatisan, serta kader PKS Solo. Keputusan gagalnya PKS mengusung calon di Pilwakot Solo sangat berat. Meskipun demikian, ia harus menerima kenyataan ini. (Ismail/Jawa Tengah)