Pertamina Merugi Rp1,56 Triliun Akhir 2015

Sabtu, 28 November 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis - PT Pertamina (Persero) Tbk mengalami penurunan keuntungan dari penjualan gas elpiji 3 kilogram (Kg), lantaran marjin laba perseroan yang turun hingga 0,28 persen. Padahal, keuntungan perseroan pada 2014 lalu sempat mencapai Rp170 miliar dari hasil penjualan Elpiji 3 Kg.
 
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, berdasarkan formula harga jual elpiji yang ditentukan pemerintah, Pertamina bisa mendapatkan keuntungan Rp244,7 per tabung. Namun kenyataannya, keuntungan Pertamina  hanya Rp34 per tabung. Artinya, Pertamina akan merugi Rp270 per tabung. Bahkan Pertamina memprediksi akan menanggung kerugian Rp1,56 triliun pada hingga akhir 2015 ini.
 
"PSO untuk gas masih sama dengan tahun lalu," ujar Dwi di Jakarta, Jumat (27/11).
 
Sementara itu pengamat energi Marwan Batubara, mengatakan Pertamina tidak seharusnya menjadi korban pencitraan pemerintah yang dianggap positif oleh masyarakat, yang sesungguhnya justru malah merugikan Pertamina.
 
"Pertamina itu tidak boleh rugi baik dalam penjualan, BBM, gas, dan bisnis lainnya. Karena kalau rugi ini ulah pemerintah yang tidak konsisten, menjadi popularitas dan mengejar citra politik," kata Marwan.
 
Kendati demikian, Pertamina tak pernah kehabisan akal untuk mengelola subsidi gas yang diserahkan oleh pemerintah. Bagaimana tidak, sukses dengan elpiji berkelir biru 12 kilogram (kg), Pertamina kini sudah menjual tabung unyu-unyu berwarna merah muda (pink) dengan berat 5,5 kilogram di hampir seluruh outlet Bright dan Indomaret yang ada di sekitar Jabodetabek. (rfd)

BACA JUGA:

  1. Luncurkan Bright Gas, Negara Hemat Subsidi Gas Rp5,2 Triliun
  2. Pertamina Klaim Hampir Untung dari Berjualan Premium
  3. Konsumen LPG 3 kg Diharapkan Beralih ke 5,5 Kg
  4. Pemerintah Pastikan Harga Elpiji 3 Kg tidak Naik
  5. Miliki Bright Gas 5,5 Kilogram dengan Murah, Begini Caranya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan