Permintaan Kredit Sektor Industri Rokok Anjlok

Rabu, 28 Oktober 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Keuangan - Permintaan kredit korporasi masih menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan portofolio kredit Bank Central Asia (BCA) pada kuartal III-2015. Sementara itu permintaan kredit sejumlah korporasi dari beberapa sektor mengalami penurunan.

Direktur Korporasi BCA Dahlia Mansor Ariotedjo menjelaskan permintaan kredit sektor industri rokok anjlok. Hal tersebut cukup mengejutkan pihak BCA.

"Yang agak mengagetkan adalah (penurunan permintaan kredit) industri rokok dan tembakau. " kata Dahlia dalam konferensi pers pemaparan kinerja keuangan BCA Kuartal-III 2015 di Jakarta Pusat, Rabu (28/10).

Dahlia menambahkan penurunan drastis terjadi pada permintaan kredit sektor rokok dan ritel. Penyebab utamanya adalah akibat melemahnya perekonomian nasional beberapa tahun belakangan ini. Penurunan di kuartal III-2015 mencapai 34 persen. 

"Di samping itu, sektor industri transportasi khususnya perkapalan dan ritel ikut mengalami penurunan pula," terangnya.

Di sisi lain, sektor permintaan kredit yang mengalami peningkatan luar biasa yakni industri pariwisata, properti, bahan kimia, plastik, dan telekomunikasi.

"Permintaan kredit investasi ke depan masih akan lebih baik. Kredit modal kerja kami lihat KMK dan KAI mulai jalan, selain itu kami juga sudah mulai menarik investor untuk sektor pembangunan," tuturnya. (Abi)

BACA JUGA:

  1. Dana Pihak Ketiga BCA Tumbuh 7,0 Persen
  2. Penyaluran Kredit BRI Naik 11,8 Persen per September 2015
  3. BCA Cetak Laba Rp13,4 Triliun Kuartal III-2015
  4. Bank Mantap Cetak Laba Rp18,2 Miliar Kuartal III-2015
  5. Garuda Indonesia Bukukan Laba Bersih US$51,4 Juta Kuartal III Tahun 2015

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan