Volume Kredit BCA Tumbuh 2 Kali Lipat Dalam 3 Tahun Terakhir


Layanan Digital BCA. (Foto: BCA(
MerahPutih.com - Hasil survei perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia menunjukkan, responden tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memperkirakan pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2024 sebesar 10,8 persen secara year on year (yoy).
Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pertumbuhan kredit pada 2023 mencapai 13,9 persen secara tahunan (year on year/yoy), di atas rata-rata industri.
Baca Juga:
BCA Buka Loker untuk Lulusan S-1 dan S-2, Pendaftaran Ditutup 31 Januari
"Selaras dengan peningkatan kredit, rasio loan to deposit (LDR) meningkat ke 70 persen, dibandingkan posisi terendah saat pandemi sebesar 62 persen," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja BCA tahun 2023 di Jakarta, Kamis (25/1).
Di sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 19,4 persen yoy mencapai Rp 48,6 triliun di sepanjang 2023. Kenaikan tersebut ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
"Meskipun terdapat tantangan berupa tekanan inflasi global serta peningkatan tensi geopolitik, kami melihat perekonomian domestik tetap tangguh dan stabil," ujarnya.
Peningkatan volume kredit BCA tumbuh dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Per Desember 2023, kredit korporasi tumbuh 15 persen yoy mencapai Rp 368,7 triliun, sedangkan kredit komersial naik 7,5 persen yoy mencapai Rp 126,8 triliun.
Sejak menembus level Rp 100 triliun pada Mei 2023, kredit usaha kecil dan menengah (UKM) terus bertumbuh mencapai Rp 107,9 triliun pada akhir tahun 2023, atau naik 16 persen yoy. Pertumbuhan kredit UKM tersebut menjadi yang tertinggi di segmen kredit bisnis.
Kemudian, new booking kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) naik masing-masing 2,3 dan 2,6 kali lipat, dalam tiga tahun terakhir.
Pencapaian tersebut ikut mendorong outstanding KPR meningkat 11,7 persen yoy menjadi Rp 121,8 triliun, dan KKB naik 20,8 persen yoy mencapai Rp 56,9 triliun per Desember 2023.
Saldo outstanding personal loans juga tumbuh 21,7 persen yoy menjadi Rp 16,7 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,8 persen yoy menjadi Rp 198,8 triliun. Secara total, kredit BCA naik 13,9 persen yoy menjadi Rp 810,4 triliun.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten. Rasio loan at risk (LAR) membaik ke 6,9 persen per akhir 2023, dibandingkan 10,4 persen pada 2022. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9 persen pada 2023.
Bank Indonesia melansir jika pada 2024 ini, kebijakan penyaluran kredit diproyeksikan lebih ketat, antara lain pada aspek agunan, plafon kredit, dan persyaratan administrasi. Di sisi lain, suku bunga kredit dan biaya persetujuan kredit diperkirakan tetap longgar. (*)
Baca Juga:
NETA Gandeng BCA untuk Fasilitas Pembiayaan Diler
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Bunga KPR FLPP Diusulkan Naik, Menteri Lagi Cari Waktu Tepat

Kejagung Titipkan Bukti Mobil Alphard Kasus Kredit Macet PT Sritex ke Kejari Solo

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Pemerintah Diminta Ambil Saham Mayoritas BCA, Komisi XI DPR: Jangan Bikin Gaduh
