Tank Israel Tewaskan 36 Warga Gaza Ketika Dunia Fokus ke Sidang Umum PBB
Rabu, 24 September 2025 -
MerahPutih.com - Di tengah berlangsungnya Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Israel meningkatkan serangan militer ke Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 36 warga Palestina pada hari Selasa.
Serangan udara dan darat terus menggempur wilayah padat penduduk, sementara tank-tank Israel dilaporkan telah memasuki kawasan Nassr, hanya sekitar satu kilometer dari Rumah Sakit al-Shifa.
Gambar satelit yang dianalisis Al Jazeera menunjukkan pasukan Israel telah mengepung Gaza City dari berbagai arah.
Baca juga:
Harapan Hamas Usai Inggris Sampai Prancis Mendadak Akui Palestina
Rekaman video yang telah diverifikasi memperlihatkan kendaraan lapis baja Israel menembus jantung kota dan menghancurkan bangunan-bangunan tempat tinggal.
Tidak Ada Zona Aman
Puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi dari Gaza City menuju wilayah tengah dan selatan menghadapi kondisi yang sama buruknya.
Zona aman yang ditetapkan Israel di al-Mawasi justru menjadi sasaran serangan berulang. Fasilitas kesehatan kekurangan air, makanan, dan obat-obatan, sementara penyakit menyebar di kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak.
Di Kompleks Medis Nasser, Khan Younis, tiga warga Palestina dilaporkan tewas ditembak pasukan Israel di dekat zona aman. Tiga anak meninggal akibat malnutrisi di Gaza selatan.
Baca juga:
Dubes Aljazair di PBB Minta Maaf ke Warga Palestina soal Genosida Israel
Dilansir Antara, laporan PBB menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, dengan memblokir pasokan makanan dan bahan bakar secara sistematis.
Kekerasan di Tepi Barat juga meningkat. Seorang warga Palestina, Saeed Murad al-Nasan, tewas ditembak pemukim bersenjata di desa al-Mughayyir, utara Ramallah.
Pasukan Israel juga menggerebek sejumlah kota di sekitar Nablus dan menutup Jembatan King Hussein (Allenby), satu-satunya jalur keluar masuk antara Tepi Barat dan Yordania.
Langkah-langkah ini, menurut laporan PBB, merupakan bagian dari upaya sistematis untuk memperkuat kontrol permanen Israel atas Gaza dan menciptakan mayoritas Yahudi di Tepi Barat. (*)