Pergeseran Peran Radio dari 'Hits Maker' Menjadi 'Hits Player', Apa Alasannya?

Sabtu, 09 Maret 2019 - Ananda Dimas Prasetya

MEMBAHAS tentang musik, media pertama yang mungkin terpikirkan adalah radio. Bagaimana tidak? Radio sudah menjadi media yang khas sejak dulu ketika kita membicarakan soal musik. Di era digital ini, menjamurnya aplikasi pemutar musik online membuat peran radio bergeser, bahkan terancam keberadaannya.

Tapi jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, kenyataannya radio masih punya tempat di hati pendengarnya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan masih banyak stasiun radio yang masih mengudara sampai sekarang, terutama buat kamu yang butuh teman berkendara di mobil.

Saat ini, demi menghadapi persaingan dengan berbagai aplikasi atau platform musik digital, radio punya dua pilihan untuk memposisikan keberadaannya, yaitu menjadi hits maker atau hits player.

Apakah kamu pernah mendengar kedua istilah itu? Kalau belum, jangan khawatir karena ada dua orang music director dari dua stasiun radio berbeda yang akan menjelaskan tentang hal ini. Ialah Arga Narada dari Prambors Radio dan Anggun Tiara dari Bahana FM.

1. Hits maker dan hits player

Pergeseran Peran Radio Sebagai 'Hits Maker' Menjadi 'Hits Player', Apa Alasannya?
Pengertian hits maker dan hits player di radio (Foto: Pixabay/StockSnap)


Secara sederhana, Arga menjelaskan peran radio sebagai hits maker adalah satu yang kebanyakan memasang lagu-lagu dengan mengandalkan insting atau selera dari seorang music director di sebuah radio. Semua diserahkan kembali kepada pendengar, apakah lagu yang diputar akan disukai dan menjadi populer atau tidak.

Sementara radio sebagai hits player adalah radio pemutar lagu-lagu yang memang sudah menjadi hits, khususnya di tangga lagu dunia. Makanya radio hits player sering disebut sebagai radio yang memainkan lagu Top 40.

Anggun juga menambahkan kalau di radio hits player lagu-lagu yang diputarkan di radionya adalah lagu populer yang familiar di telinga pendengarnya. Nah kalau hits maker malah memutarkan lagu-lagu underrated, lagu yang baru dirilis, dan belum banyak diketahui. Jadi radio hits maker bisa saja memutarkan lagu tersebut berulang-ulang supaya bisa jadi populer.

2. Posisi radio Prambors dan Bahana

Pergeseran Peran Radio Sebagai 'Hits Maker' Menjadi 'Hits Player', Apa Alasannya?
Arga Narada sebagai music director di Prambors Radio (foto: Instagram @arganarada)


Radio Prambors dan Bahana mengambil peran yang mana? Anggun mengakui bahwa radio Bahana tetap berpegang dengan perannya sebagai hits player. Karena segmentasi pendengar mereka adalah anak-anak muda yang hanya mendengar lagu yang sedang terkenal dan bisa dinyanyikan.

Sementara music director Prambors punya jawaban yang berbeda. Arga yang sudah menggeluti pekerjaannya di radio Prambors sejak tahun 2012 ini mengatakan bahwa mereka berada di tengah-tengah. Biasanya siaran pagi sampai malam didominasi sama lagu-lagu hits. Tapi di atas jam 20:00, Prambors memainkan musik-musik baru dan sedikit cutting egde dan memainkan perannya sebagai radio hits maker.

Namun, baik Anggun dan Arga sepakat kalau kebanyakan radio zaman sekarang lebih berperan menjadi hits player. Tujuannya supaya bisa memberikan lagu-lagu yang sedang disukai pasar karena mereka harus bersaing dengan aplikasi pemutar musik online atau platform digital.

3. Memilih peran sebagai hits maker atau hits player?

Pergeseran Peran Radio Sebagai 'Hits Maker' Menjadi 'Hits Player', Apa Alasannya?
Menjadi hits maker maupun hits player punya kelebihan dan kelemahannya (foto: pixabay/PublicDomainPictures)


Kedua peran sebagai hits maker atau hits player punya kelebihan dan kelemahannya masing-masing lo. Kalau buat menghadapi terpaan platform musik digital, keduanya bisa digunakan.

Menurut Arga, dengan menjadi hits maker, pendengar jadi punya rekomendasi lagu baru. Namun, berperan sebagai hits player juga akan membantu menahan pendengar untuk mendengarkan radio karena memutarkan lagu-lagu yang mereka suka.

Sementara, Anggun menyampaikan bahwa peran sebagai hits maker sekarang ini akan sangat berisiko untuk stasiun radio, karena lagu yang diputar belum tentu disukai semua orang. Radio bisa kehilangan pendengarnya, bahkan bisa saja pendengar beralih ke platform musik digital. Disisi lain peran radio sebagai hits player, yang hanya memutarkan lagu populer yang itu-itu saja juga bisa menimbulkan kebosanan.

Makanya dua peranan radio tersebut memang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung bagaimana seorang music director di suatu stasiun radio memberikan lagu yang terbaik untuk para pendengarnya. Jika kamu sebagai pendengar, ingin mendengar radio hits maker atau hits player? (sam)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan