Perang Dagang Picu Rupiah Makin Tertekan dan Anjlok

Selasa, 11 Desember 2018 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Dampak perang dagang Amerika Serikat dan China membuat kurs rupiah makin tertekan. Dalam transaksi antarbank di Jakarta, Selasa (11/12) sore, nilai tukar rupiah anjlok 75 poin ke posisi Rp14.624 dibandingkan sebelumnya Rp14.549 per dolar AS.

Menurut Lukman Leong, Analis Valbury Asia Futures, sentimen eksternal masih menjadi faktor utama pelemahan rupiah.

"Mata uang negara berkembang, termasuk rupiah masih dipengaruhi ketidakpastian perang dagang. Kondisi itu membuat pelaku pasar mengalihkan dananya ke aset yang lebih likuid, dalam hal ini dolar AS," ujar Lukman Leong di Jakarta, Selasa (11/12).

Menurut dia, mata uang di negara berkembang menjadi kurang diminati mengingat dampak perang dagang dikhawatirkan mempengaruhi perekonomian global.

Ilustrasi uang Rupiah
Ilustrasi uang Rupiah (Foto: setkab.go.id)

"Meski data ekonomi Amerika Serikat cenderung melambat dan sinyal the Fed yang dovish terhadap suku bunga tidak membuat dolar AS menjadi tertekan, hal itu dikarenakan mata uang Amerikak Serikat itu dinilai sebagai aset yang likuid," ucapnya.

Lukman Leong menambahkan sentimen dari dalam negeri mengenai defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) juga masih menjadi beban bagi fluktuasi rupiah.

Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail sebagaimana dilansir Antara menambahkan dolar AS juga mengalami penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia karena dipengaruhi ketidakpastian terhadap prospek ekonomi Eropa dan Inggris.

"Dolar AS kembali menjadi 'safe heaven' di tengah ketidakpastian tersebut. Menguatnya dolar AS di pasar global itu kembali menekan rupiah pada hari ini," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (11/12), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.613 dibanding sebelumnya (10/12) di posisi Rp14.517 per dolar AS.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Anggota TNI Korban Serangan KKB Papua Dievakuasi ke Wamena

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan