Perang Dagang Bikin Ekonomi Dunia Anjlok, Negara Berkembang Paling Terkena Dampak

Kamis, 17 April 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Perang Dagang terus berlanjut, terutama seiring meningkatnya ancaman dan saling balas tarif tinggi perdagangan yang dilakukan Amerika Serikat dan China.


Kondisi itu, diyakini membuat pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan melambat dari 2,8 persen pada 2024 menjadi 2,3 persen pada 2025.

Bahkan, akibat ketegangan perdagangan dan situasi yang penuh ketidakpastian, negara-negara berkembang menjadi pihak yang paling rentan.

Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) memperkirakan pertumbuhan global akan melambat menjadi 2,3 persen pada 2025, menandai pergeseran menuju jalur resesi.

Baca juga:

Investasi di Kekayaan Alam Indonesia Dijadikan Kunci Hadapi Perang Dagang

"Permintaan yang lesu, guncangan kebijakan perdagangan, gejolak keuangan, dan ketidakpastian sistemik semakin memperbesar tekanan, terutama bagi negara-negara berkembang,” kata UNCTAD dalam laporan terbarunya yang berjudul Trade and Development Foresights.

Pemerintahan Trump sesungguhnya sudah menerapkan tarif sebesar 145 persen terhadap barang-barang asal China yaitu tarif timbal balik sebesar 125 persen ditambah tarif terkait fentanil sebesar 20 persen yang diberlakukan pada Februari dan Maret lalu.

Semenara pemerintah China telah menetapkan tarif impor sebesar 125 persen atas barang-barang asal Amerika Serikat, di tengah penghentian sementara tarif bagi berbagai negara selama 90 hari.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan