Ulos ni Tondi pada Acara Adat Pernikahan Kahiyang Ayu, Maknanya Dalam

Sabtu, 25 November 2017 - Rina Garmina

ACARA adat Mandailing pun tak bisa dilepaskan dari ulos. Begitu pula di puncak acara adat pernikahan Kahiyang Ayu yang telah resmi diangkat anak oleh paman Bobby Nasution, Doli Sinomba Siregar.

Usai penaburan beras Si Pir Ni Tondi, ulos panggobak ni tondi disematkan kepada Bobby dan putri Presiden RI Joko Widodo itu. Penyematan ulos ni tondi merupakan perlambang kehangatan dalam keluarga dan doa restu.

Ulos ni Tondi merupakan tradisi 'Ulos ni Tondi' yang bertujuan menjaga jiwa penerima ulos agar selalu selamat. Biasanya penyematan ulos dilakukan sambil mengucapkan "On ma ulos nasora buruk, naso malosdi las niari, asa naso mumuk di ariparudan. Hara ni ibean ma ulos on di angin nagogo, pasilaungan di las niari payung di ari parudan asa pangobak ni na matondik".

Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini berarti inilah ulos yang tak pernah usang dimakan waktu. Tidak pula layu disengat panas dan tidak akan lapuk pada musim hujan. Pakailah ulos ini sebagai dinding pelindung dari angin kencang, tempat berteduh dari terik matahari, payung ketika hujan, dan selimut ketika dingin.

Selain Kahiyang dan Bobby, Jokowi dan Ibu Negara Iriana juga turut disemati ulos panggobak ni tondi. (*)

Simak pula artikel Simak Resep 'Flawless' ala Periasnya Kahiyang Ayu.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan