Pentingnya Media Sosial dan Konten Kreator Pendidikan Seksual

Senin, 19 September 2022 - Andreas Pranatalta

TIDAK sedikit yang beranggapan bahwa pendidikan seksual masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan dengan anak sebelum mereka dewasa. Padahal, hal ini justru dapat memberikan pemahaman dan membekali anak agar lebih sadar dan peduli dengan kesehatan seksual mereka nantinya.

Pendidikan seksual merupakan informasi penting yang perlu diketahui kalangan mana pun. Melalui diskusi seperti hal-hal yang bersifat seksual, anak bisa lebih memahami pentingnya seksualitas sebagai bagian dari kesehatan tubuh, bukan sekadar hubungan antara laki-laki dan perempuan.

Seiring berkembangnya teknologi dan kemudahan akses informasi, kita bisa mempelajari pendidikan seks lewat media sosial, salah satunya lewat TikTok. Dengan video singkat yang diberikan para konten kreator, masyarakat bisa memahami dengan mudah dan membuka pikiran mereka dengan pendidikan seks.

Baca juga:

Edukasi Anak Laki-laki untuk Cegah Pelecehan Seksual

Pentingnya Media Sosial dan Konten Kreator Pendidikan Seksual
Jennifer Elim, seorang sex educator. (Foto: Instagram@jenniferelim)

Seperti dikabarkan Planned Parenthood, pendidikan seks adalah pengajaran dan pembelajar berkualitas tinggi tentang berbagai topik yang berkaitan dengan seks dan seksualitas. Hal ini juga membantu mengeksplorasi nilai dan keyakinan seseorang untuk menavigasi hubungan dengan diri sendiri, pasangan, dan komunitas. Pendidikan seks dapat dilakukan di sekolah, rumah, lingkungan komunitas, dan secara daring.

Dalam membagikan pendidikan terkait dengan seks, tentu ada seseorang yang berperan di dalamnya, dan itu disebut dengan sex educator. Menurut laman Hot Octopus, seorang pendidik seks membantu orang lain untuk belajar tentang seksualitas dan menantang kita untuk memperluas persepsi tentang seks. Teladan pertama yang bisa kita jadikan contoh biasanya orangtua, bagaimana mereka berkomunikasi satu sama lain, cara berpakaian, dan banyak hal lainnya yang kita ambil dalam kehidupan menuju pendewasaan.

Seiring bertambahnya usia, pendidikan seks bisa didapat dari dokter, perawat, guru di sekolah, teman, pasangan, bahkan konten kreator. Salah seorang sex educator yang kerap mengunggah konten di platform TikTok ialah Jennifer Elim Santoso (@jenelim). Saat ini, ia memiliki 345 ribu followers dan 10,8 juta likes.

Selain sebagai konten kreator, Jennifer juga memiliki pengalaman enam tahun di dunia digital marketing, seperti menulis konten, copywriting, mengatur iklan di Instagram, membuat kampanye di media sosial, reporting, dan masih banyak lagi. Ia juga sempat merilis buku berjudul Aku Remaja yang Positif bersama Gramedia.

Baca juga:

Kasus Perundungan dan Pelecehan Seksual di KPI Belum Temui Titik Terang


"Saya juga salah satu dari 100 delegasi yang dipilih British Council untuk bergabung dengan Future News Worldwide Virtual Conference 2020. Sebuah acara jurnalisme internasinoal dengan delegasi terpilih dari lebih 50 negara," tulisnya di LinkedIn.

Tidak hanya berbicara seks, Jennifer juga membagikan tips seputar psikologi, beauty, hingga relationship. Ia mendapatkan berbagai tanggapan positif dari para pengguna TikTok.

The Conversation mengabarkan sebuah studi dari berbagai kelompok menemukan bahwa lebih dari setengah orang Indonesia mengalami pelecehan seksual sebelum menginjak usia 16 tahun. Pada 2016, sebuah sekolah dasar (SD) swasta menguji coba program pendidikan seks di kelas yang menempatkan consent sebagai prioritas. Hal ini dilakukan setelah pengurus sekolah mengamati bahwa banyak anak didik laki-laki sering menyentuh payudara murid perempuan sebagai candaan.

Di sisi lain, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat bahwa pada 2019, jumlah anak laki-laki yang menjadi korban seksual justru lebih tinggi dari anak perempuan.

"Konsep ini harus diajarkan kepada semua pesert didik, laki-laki atau perempuan. Di permukaan, mungkin terlihat seakan korbannya hanya perempuan, tapi laki-laki juga korban yang tersembunyi" kata Ketua Law and Gender Society (LGS) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Sri Wiyanti.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pendidikan seks, Merah Putih mengadakan webinar bertajuk Sexual Harassment, Speak Out! pada 24 September 2022 secara gratis. Jennifer Elim dan aktivis feminis sekaligus pegiat Network Seni Budaya, Olin Monteiro, akan hadir sebagai pembicara. Segera daftarkan dirimu di tautan ini ya.(and)

Baca juga:

Kuasa Hukum Klaim tidak Ada Bukti Pelecehan Seksual di KPI

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan