Pengusaha Elpiji Keluhkan Mahalnya Segel Karet Berlabel SNI

Rabu, 15 Juli 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih, Bisnis-Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian akan mengganti segel karet pada tabung gas Elpiji, dengan label Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, segel karet berlabel SNI ini harganya malah lebih mahal sehingga dikeluhkan agen dan pengecer. 

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Perindustrian, Saleh Husain masih tahap transisi.  

"Pasti akan butuh waktu. Cuma kita kan ada masa transisi agen. Artinya, setiap aturan pasti punya masa transisi dan kita harus cari jalan keluarnya," tuturnya saat mengecek stok Elpiji dan BBM di SPBE Indika Energi, Jalan Raya Pondok Gede, Bekasi, Rabu (15/7).

Lebih lanjut Sudirman mengatakan kebijakan yang dibuat oleh Menperin memang baik. Namun, sayangnya biaya segel karet yang memiliki label SNI harganya sangat mahal sehingga, memungkinkan akan ada lonjakan harga.

 "Terlebih ada selisih harga yang lumayan kan yah. Saya kira kalau nanti produsen akan kita ajak juga untuk berkoordinasi," sambungnya.

Sebagai informasi harga segel karet yang memiliki label SNI mencapai Rp135 per buah sementara harga segel karet yang memiliki standar khusus dari Pertamina yang sekira Rp30-40 per buah. (rfd)

Baca Juga:

Menteri ESDM Cek Stok Elpiji

Pertamina dan PGN Diminta Jamin Pasokan BBM dan Gas Elpiji untuk Lebaran

Pertamina Bantah Isu Langkanya Elpiji 3 Kilogram 

Pemerintah Pastikan Harga Elpiji 3 Kg tidak Naik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan