Pengembangan Energi Panas Bumi Indonesia Lambat, Jokowi Sebut karena Perizinan

Rabu, 18 September 2024 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pengembangan energi panas bumi di Indonesia cenderung lambat. Sejak tahun 1980-an, baru 2.600 megawatt (MW) panas bumi yang berhasil digarap.

Padahal potensi panas bumi di Indonesia untuk dijadikan energi mencapai 24 ribu megawatt.

“Artinya yang dikerjakan sejak tahun 80-an sampai sekarang baru 11 persen," sebut Jokowi pada gelaran IIGCE 2024, di Jakarta Pusat, Rabu (18/9).

Baca juga:

Jokowi Undang Investor Selandia Baru Garap Energi Panas Bumi di Indonesia

Jokowi menilai angka tersebut sangat kecil. “Padahal yang mengantre ingin menggunakan banyak sekali," sebut Jokowi.

Menurutnya, perizinan yang panjang dan banyak prosesnya menghambat pengembangan panas bumi jadi energi primer Indonesia.

Butuh 5 sampai 6 tahun untuk mengurus izin sebuah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Baca juga:

Dibuka, Kolam Panas Bumi Pertama di Inggris

Pengurusan mulai dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan lain-lain, belum lagi urusan eksplorasi yang memakan waktu.

Jokowi meminta Kementerian ESDM bisa membenahi permasalahan perizinan ini, kalau bisa dipercepat jangan sampai enam tahun pengurusannya

“Karena kalau menunggu enam tahun tidak kuat saya," tutup mantan Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo ini.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan