Pengamat: Prabowo Jangan Mau Dekat Jokowi karena Bawa Efek Buruk

Selasa, 06 Mei 2025 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan bukan presiden boneka dan tidak berada dalam kendali Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, penegasan Prabowo itu tergolong melegakan.

"Sebab, Prabowo memang diharapkan bukan presiden boneka, apalagi dikendalikan Jokowi," kata Jamiluddin kepada wartawan, Selasa (6/5).

Ia mengamati Prabowo justru diharapkan sebagai macan Asia. Oleh karena itu, Prabowo diharapkan menjadi sosok presiden yang kuat, tegas, dan mandiri dalam mengambil kebijakan.

"Harapan sebagian masyarakat itu kepada Prabowo kiranya wajar. Karena itu, sebagian masyarakat merasa kecewa bila Prabowo terlalu dekat dengan Jokowi. Sebab, bagi sebagian masyarakat Jokowi bukanlah lagi panutan. Image Jokowi dinilai oleh sebagian masyarakat sudah buruk," ujarnya.

Jamiluddin menyampaikan sebagian masyarakat tak rela bila Prabowo ada dalam kendali Jokowi. Sebagian masyarakat tak ingin terkontaminasi sepak terjang Jokowi.

Baca juga:

Prabowo Senang Pemerintah Daerah Berlomba Siapkan Lahan Sampai 8 Hektar Buat Sekolah Rakyat

"Setidaknya masyarakat tak ingin kebijakan Jokowi selama presiden terulang lagi di masa Prabowo presiden," tuturnya.

Tapi Jamiluddin mengamati ada perbedaan bila Prabowo kerap bertemu dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam pertemuan itu tak ada suara minor.

"Hal itu terjadi, karena SBY dinilai masyarakat bukanlah sosok yang suka cawe-cawe. SBY dinilai sosok yang tahu menempatkan diri," ujar Jamiluddin.

Ia mengamati penilaian yang sama juga mengemuka saat Prabowo bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Tak terdengar suara minor, apalagi rumor Megawati ingin mengendalikan Prabowo.

"Jadi, penilaian masyarakat seperti itu seyogyanya dianggap wajar. Hal itu sebagai bagian dari kecintaan masyarakat kepada Prabowo," imbuhnya.

Oleh karena itu, Jamiluddin menilai Prabowo seyogyanya berterimakasih kepada masyarakat karena kecintaan masyarakat kepadanya sangat tinggi. Menurutnya, itulah penyebab masyarakat tak ingin Prabowo menjadi presiden boneka.

"Masyarakat hanya ingin Prabowo jadi dirinya sendiri. Prabowo jadi macan Asia sesungguhnya, yang dapat memimpin Indonesia tanpa kendali siapa pun," pungkasnya. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan