Pengamat Politik: Reshuffle Sulit Ditepis

Minggu, 05 Juli 2015 - Fredy Wansyah

Merahputih Politik - Pengamat Politik Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menilai, isu akan terjadinya reshuffle kabinet di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sulit untuk ditepis.

"Reshuffle kabinet dalam sebuah pemerintahan sudah menjadi wajar, dan sah-sah saja dalam pemerintahan itu ada reshuffle," katanya kepada awak media saat diskusi dengan tema "Siapa yang Direshufle?" di Jakarta Selatan, Minggu (5/7).

Karyono menuturkan, reshuffle dalam sebuah pemerintahan wajar apabila yang di-reshuffle itu tidak lagi sejalan dengan visi misi presiden. "Seharusnya menteri menjalankan apa yang menjadi visi misi presiden," tuturnya.

Dia menjelaskan, untuk menguatkan pemerintahan ke arah visi misi nawacita, perlu diadakan reshufle. "Jadi presiden berhak memilih sesuai dengan kapasitas, kapabilitas, dan trek record calon, bukan memilih lantaran dari orang profesinal atau politisi," paparnya.

Untuk itu, dia menilai, presiden tidak perlu lagi mendikotomikan antara yang profesional dan yang politisi murni. "Zaman soekarno dulu tidak ada dikotomi antara politisi dan profesional, ukurannya adalah kapasitas, kapbilitas dan trackrecord-nya," kata dia. (fdi)

Baca Juga:

Enam Variabel Ini Jadi Faktor Penentu Reshuffle Kabinet

Menanti Nyali Jokowi-JK Reshuffle Menteri

Misbakhun: Reshuffle Jangan Sampai Jadi Bumerang

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan