Pengamat Nilai Jokowi Jadi Aktor di Balik Berpisahnya Surya Paloh dengan Anies-Muhaimin
Jumat, 22 Maret 2024 -
MerahPutih.com - Eskalasi politik pasca penetapan hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tampak masih tinggi. Sejumlah partai politik di antaranya NasDem mulai menyusun ulang strategi setelah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming ditetapkan sebagai pemenang Pilpres.
Gestur politik Partai NasDem seakan menyiratkan parpol besutan Surya Paloh tersebut sudah tidak sejalan dengan pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Tanda-tanda pecah kongsi terlihat dari NasDem yang menerima hasil pemilu, sedangkan Anies-Muhaimin melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca juga:
Surya Paloh Disebut Punya Jiwa Besar Usai Beri Selamat ke Prabowo
“Pernyataan resmi Ketum Partai NasDem atas hasil pemilu 2024, dapat dikatakan bahwa Partai Nasdem sudah tidak lagi bersama-sama dengan AMIN yang sedang memperjuangkan mengenai kecurangan yang dilakukan pada saat pilpres melalui Mahkamah Konstitusi,” kata Pengamat dari Universitas 17 Agustus, Fernando Emas, Jumat (22/3).
Fernando mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah aktor politik di balik perpisahan Partai NasDem dengan Anies-Muhaimin. Menurutnya, Jokowi telah berhasil menaklukan Surya Paloh yang sebelumnya mengusung jargon perubahan.
"Perbedaan sikap antara Tim Anies dan Partai NasDem menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo sudah berhasil menaklukkan Surya Paloh yang dipanggil ke Istana beberapa hari setelah selesai pemungutan suara,” ucap Fernando.
Baca juga:
Lebih lanjut Fernando menuturkan penerimaan Surya Paloh terhadap hasil pemilu juga memperlemah upaya tim Anies-Muhaimin (AMIN) menggulirkan hak angket DPR.
“Dapat dimaknai bahwa Partai NasDem tidak lagi ada bersama-sama dengan Tim AMIN sehingga gugatan ke Mahkamah Konstitusi akan sepenuhnya dilakukan oleh Tim AMIN tanpa Partai NasDem,” ucap Fernando.
Menurut Fernando, jalan berbeda yang kini ditempuh NasDem turut mengurangi kekuatan politik yang akan berdampak pada pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU).
Baca juga:
Fernando mempertanyakan soal Surya Paloh yang mudah ditaklukkan oleh Jokowi, padahal Partai NasDem sudah kehilangan dua kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
“Jangan-jangan ada 'dosa' Surya Paloh yang dipakai oleh Jokowi untuk menaklukkannya sehingga dengan rela menerima hasil Pilpres,” tandas Fernando. (Pon)