Peneliti Ingatkan Golkar Partai yang Tidak Hanya Andalkan Sosok Ketum, Beda dengan PSI

Sabtu, 16 Maret 2024 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Peneliti Populi Center Usep S. Ahyar menilai Partai Golkar merupakan partai yang besar yang tidak hanya mengandalkan ketua umum, sebagai sosok sentral dalam memimpin partai, tetapi memiliki banyak kader berkualitas dan merata secara keorganisasian.

Sehingga, jangan menyamakan Golkar dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sekarang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, adik Gibran Rakabuming Raka. Ia mengatakan mekanisme organisasi Golkar sudah mapan dan matang, tidak begitu saja direbut.

Baca juga:

Airlangga Minta Jatah Golkar Minimal 5 Menteri di Kabinet Prabowo

“Golkar itu organisasi besar, partai besar, mekanismenya juga sudah mapan, dewasa juga. Jadi, memang diperlukan sosok pemimpin yang memang pandai juga mengelola konflik," ujar Usep dikutip Antara, Sabtu (16/3).

Hal itu dikatakan usep menanggapi nama anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang santer akan didorong maju menjadi ketum Golkar.

Namun, Usep menyoroti pengalaman Gibran yang masih belum teruji untuk mengelola berbagai faksi dan kepentingan di tubuh partai beserta berbagai macam dinamikanya. Gibran dianggap masih belum mampu meredam atau mengurai masalah-masalah itu.

Baca juga:

Mencuat Kabar Jadi Ketum Partai Golkar, Gibran: Biar Yang Senior Saja

"Jadi, di Golkar teruji, tapi memang mekanisme kepartaiannya juga jalan dan selalu selesai,” jelasnya.

Selain itu, Golkar juga gejolak konfliknya selalu ada. Begitu banyaknya tokoh dan masing-masing punya gerbong, punya pengikut yang akhirnya konflik. Golkar kata dia, tidak ada tokoh sentral semacam PDIP, Gerindra atau Demokrat.

Baca juga:

Pengamat Prediksi Sosok Potensial Ketum Golkar Bukan Jokowi, tapi Gibran

“Jadi konflik itu memang tidak harus selalu dibunuh seperti di partai-partai, yang memang punya tokoh sentral. Mereka yang berkonflik atau menciptakan konflik disingkirkan. Tapi kalau di Golkar, saya lihat itu konfliknya justru dikelola dan menjadi kekuatan yang diperlukan oleh organisasi semacam Golkar,” jelasnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan