Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Senin, 17 November 2025 -
MerahPutih.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (Persero) memproyeksikan membukukan pendapatan sebesar Rp 1.127 triliun dengan laba bersih Rp 54 triliun di 2025 atau pendapatan USD 68 miliar dolar Amerika Serikat.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan kontribusi Pertamina kepada negara sampai dengan September 2025 mencapai Rp 262 triliun.
"Pertamina sebagai agen pembangunan utama melalui penerimaan pajak, nonpajak, dan dividen terbesar di antara seluruh BUMN Indonesia," ujarnnya, Senin (17/11).
Selain itu, di sisi operasional, produksi minyak dan gas tetap terjaga. Untuk minyak dan gas, setara 1 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD) dan yield kilang mencapai 84 persen.
Baca juga:
Pertamina Minta Warga Ambil Struk Pembelian BBM, Antisipasi Motor Brebet
Capaian itu menunjukkan peningkatan bukan hanya jargon, tetapi komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menegaskan, di tengah penurunan kondisi makro global, Pertamina tetap berhasil menjaga kinerja operasi yang solid.
Hal itu, tegas ia, dicapai melalui rangkaian program strategis yang ditingkatkan secara disiplin dan berkesinambungan melalui penguatan hulu migas, optimasi kilang, penguatan pemasaran, efisiensi logistik, transformasi bisnis gas, dan inovasi energi hijau.
"Semua program ini kami rancang untuk mendukung agenda pemerintah meningkatkan produksi migas, memperbaiki neraca energi, dan mendorong transisi menuju energi bersih yang terjangkau bagi masyarakat," ujarnya.
Hingga 31 Oktober 2025, peningkatan kinerja operasional Pertamina terukur jelas dengan tren positif. Antara lain produksi minyak dan gas tetap terjaga di atas 1 juta barel setara minyak per hari. Yield valuable kilang mencapai rekor tertinggi lebih dari 83 persen.
Kemudian volume penjualan menembus lebih dari 100 juta kiloliter. Volume niaga gas tetap stabil di kisaran 300 juta MMBTU. Volume pengangkutan kargo Pertamina Internasional Shipping tumbuh sekitar 8 persen.
Dan untuk bisnis listrik, produksi listrik kami untuk tahun 2025 diproyeksikan mencapai 8,4 GWh melebihi target RKAP yang ditetapkan.