Pemprov DKI Wajib Hadir Terkait Tanggul Beton di Perairan Cilincing, Pengamat: Jangan Sampai Nelayan Dirugikan

Kamis, 11 September 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansah, mengomentari keberadaan tanggul beton sepanjang 2–3 kilometer (km) yang berdiri di perairan Cilincing, Jakarta Utara.

Hal yang membuatnya bingung, sejumlah pihak, khususnya Pemerintah DKI Jakarta, tidak mengetahui soal pemasangan beton tersebut.

Menurut dia, pemerintah daerah tidak boleh tinggal diam. Legalitas, izin, dan dampak sosial-ekonomi dari keberadaan tanggul harus segera diklarifikasi.

“Negara wajib hadir. Jangan sampai nelayan dirugikan karena proyek yang tidak jelas asal-usulnya,” kata Trubus kepada wartawan, Kamis (11/9).

Baca juga:

Viral Tanggul Beton di Cilincing Ganggu Nelayan, Dinas SDA DKI: itu Bukan Proyek Pemerintah

Ia menegaskan, proyek itu tidak pernah diumumkan sebagai pekerjaan resmi pemerintah, baik oleh Pemprov DKI Jakarta maupun Kementerian Pekerjaan Umum.

“Kalau benar bukan program pemerintah, publik berhak tahu siapa yang membangun. Ini menyangkut akses hidup nelayan dan warga pesisir,” ucapnya.

Trubus menambahkan, ketidakjelasan pembangunan infrastruktur semacam ini dapat menimbulkan spekulasi di masyarakat. Untuk itu ia mendorong transparansi penuh serta investigasi terhadap pihak yang bertanggung jawab.

“Harus segera diusut agar tidak merugikan nelayan,” tutup Trubus.

Baca juga:

Pemprov DKI Lepas Tangan soal Tanggul Beton di Cilincing, Lempat Tanggung Jawab ke Kementerian KKP

Tanggul Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI Tegaskan tak Pernah Keluarkan Izin Bangunan

Sebelumnya diberitakan, nelayan pesisir Jakarta mengeluhkan adanya tanggul beton yang menjuntai sepanjang 2–3 km di pesisir Cilincing, Jakarta Utara. Keberadaan tanggul itu viral di media sosial usai diunggah akun Instagram @arie_ngetren.

Berdasarkan narasi dalam video, tanggul tersebut menyulitkan para nelayan mencari ikan di kawasan tersebut. Pasalnya, rute mereka menjadi lebih jauh karena harus memutar ke ujung beton untuk sampai di lokasi pencarian ikan.

“Tanggul beton nih di Pesisir Cilincing, menyulitkan nelayan pesisir untuk melintas. Ini kurang lebih ada 2–3 kilometer panjangnya. Awalnya perlintasan nelayan sehingga kesulitan mencari ikan karena harus memutar jauh dengan adanya tanggul beton ini,” ucap seorang nelayan dalam video tersebut, Rabu (10/9). (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan