Pemprov DKI Akui Warga Miskin di Jakarta Meningkat Akibat COVID-19

Jumat, 16 Juli 2021 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui bila jumlah warga miskin di ibu kota meningkat tajam dampak dari meroketnya kasus COVID-19 di Ibu Kota.

"Ya konsekuensinya jelas pasti karena adanya covid dampak peningkatan pengangguran kemiskinan ada," ujar Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (16/7).

Baca Juga

RSD COVID-19 Asrama Haji Pondok Gede Mulai Beroperasi Akhir Pekan Ini

Meski begitu, Pemprov DKI bisa menanggulangi hal itu dengan membuat kebijakan yang dapat melahirkan stimulus bagi masyarakat agar bisa bertahan hidup. "Semua kita akan upayakan dengan mengatasinya dengan program-program yang ada," paparnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat sebanyak 200 ribu lebih warga Jakarta menganggur karena di PHK akibat pandemi COVID-19 per Februari 2021.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat/aa.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat/aa.

Puncak PHK besar-besaran terjadi pada Agustus 2020 lalu. Dimana, 511.000 tenaga kerja terpaksa dirumahkan. Hal ini terjadi ketika adanya aturan pengetatan kegiatan warga guna menekan penyebaran COVID-19.

"Jadi pada puncak pandemi tahun lalu, DKI Jakarta kehilangan lapangan pekerjaan sebanyak 511.000-an lebih," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Buyung Airlangga saat siaran virtual, Kamis (15/7).

Setelah pemerintah melakukan pelonggaran pengetatan mobilitas dengan PSBB Transisi hingga PPKM Mikro. Pada Februari 2021, terjadi pemulihan angka pengangguran. Dari 511.000 yang ter-PHK tersebut, ada sekitar 250.000 orang sudah kembali bekerja di bidang industri.

Baca Juga

Sehari COVID-19 DKI Bertambah 10 Ribu Kasus, 15 Persen Serang Anak-anak

"Seiring dengan pelonggaran kemarin, kita juga bisa menyaksikan pada februari tahun ini telah terjadi sedikit recovery terhadap penyerapan tenaga kerja," ucap dia.

Namun masih ada selisih lebih dari 250 ribu tenaga kerja yang sampai saat ini belum mendapat pekerjaan akibat PHK sejak bulan Agustus lalu. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan