Pemerintah Optimistis Cetak 500 Ribu Eksportir di 2030

Selasa, 20 April 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pemerintah optimis jika bisa menciptakan 500 ribu eksportir pada 2030 dapat terlaksana seiring membaiknya kinerja ekspor. Langkah memperbaiki iklim investasi, produktivitas, inovasi, serta kualitas SDM untuk membangun pelaku usaha yang berdaya saing bsa mendorong kesuksesan ekspor.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ekspor merupakan kegiatan yang menggambarkan daya saing dari satu negara dan turunan dari berbagai keahlian, inovasi, produktivitas, dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Baca Juga:

INTI Fasilitasi KADIN Jateng Sasar Pasar Ekspor ke Tiongkok

“Suksesnya ekspor suatu negara tidak bergantung pada satu pihak, namun yang penting adalah peranan dari private sector dan berbagai elemen pendukungnya,” kata Menkeu.

Ia mengapresiasi peranan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) dalam meningkatkan kinerja eskpor dan berharap pengusaha eskpor dapat lebih terintegrasi dan bersinergi menciptakan dan menjaga agar para pengusaha siap dan mampu menembus pasar global.

“Penyiapan pengusaha yang ready for eksport juga tak kalah penting, peran seperti sekolah ekspor akan memberikan kontribusi penting dalam menyajikan materi dan informasi aktual mengenai bagaimana kegiatan ekspor dapat dilakukan, terutama untuk pengusaha kecil dan ini akan menunjang fondasi ekosistem ekspor Indonesia yang kuat,” jelasnya dikutip Antara.

Tercatat, nilai ekspor Indonesia Maret 2021 mencapai USD18,35 miliar atau naik 20,31 persen dibanding ekspor Februari 2021. Demikian juga dibanding Maret 2020 naik 30,47 persen. Ekspor nonmigas Maret 2021 mencapai USD17,45 miliar, naik 21,21 persen dibanding Februari 2021. Dibanding ekspor nonmigas Maret 2020, naik 30,07 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Antara)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Antara)

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2021 mencapai USD48,90 miliar atau meningkat 17,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD46,25 miliar atau meningkat 17,14 persen.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2021 terhadap Februari 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD1.167,1 juta (67,90 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar USD16,7 juta (2,06 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– Maret 2021 naik 18,06 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 14,61 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 12,10 persen. (*)

Baca Juga:

Di Tengah Pandemi, Ekspor Kereta Buatan PT INKA ke Filipina Meningkat

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan