Pemerintah Masih Kaji Pemulangan Eks Kombatan ISIS ke Indonesia
Selasa, 04 Februari 2020 -
MerahPutih.com - Pemerintah belum memutuskan untuk memulangkan sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang pernah bergabung dengan ISIS yang saat ini berada di beberapa negara di Timur Tengah.
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan, pemerintah saat ini masih mengkaji kemungkinan memulangkan mereka ke Indonesia.
Baca Juga
Kembalikan Eks Kombatan ISIS, Menag Dianggap Lawan Kebijakan Presiden Jokowi
"Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait di bawah koordinasi Menkopolhukam. Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya," kata Fachrul di Jakarta, Selasa (4/2).

Ia menjelaskan, pembahasan terkait ini terus dilakukan. Ada sejumlah masukan dari berbagai pihak. Dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) misalnya menggarisbawahi pentingnya upaya pembinaan jika eks ISIS ini akan dipulangkan.
Baca Juga
Rencana Pemulangan Eks Kombatan ISIS ke Indonesia Dinilai Tanpa Persiapan
Meski demikian, Fachrul mengakui jika proses pembinaan itu bukan hal mudah karena mereka adalah orang-orang yang sudah terpapar oleh idealisme yang sangat radikal.
"Kita akan terus upayakan langkah terbaik, dengan menjalin sinergi semua elemen masyarakat. Tidak hanya pemerintah, tapi juga LSM dan ormas keagamaan," tegas dia.
Ia juga bertekad melanjutkan pengabdian mendukung kebijakan Indonesia Maju dan mengawal kerukunan dan persatuan bangsa.

Kementerian Agama, lanjut Fachrul, di bawah kepemimpinannya juga akan terus menggerakkan penguatan moderasi beragama. Masyarakat terus diberi pemahaman keagamaan tentang pentingnya nilai-nilai moderasi dan toleransi.
Baca Juga
Menag Dikecam Terkait Pemulangan 600 WNI yang Jadi Kombatan ISIS
Sehingga, mereka tidak terus terjebak dalam pemahaman yang terlampau ekstrem, baik kiri berupa liberalisme-sekular, maupun kanan dalam sikap konservatisme-radikal.
"Semua kita ajak dan bina untuk mendekat pada titik gravitasi kesetimbangan, berupa moderasi beragama. Semoga, hal ini juga bisa dilakukan kepada para Eks ISIS jika mereka akan dipulangkan," pungkasnya. (Knu)