Pemerintahan Jokowi - JK Mengalami Fluktuatif Produksi Pangan
Jumat, 16 Oktober 2015 -
Merahputih Peristiwa - Menginjak satu tahun masa pemerintahan Jokowi-JK sejauh ini produksi padi pada tahun lalu masih cukup tinggi, namun belakangan Indonesia mengalami fluktuatif produksi pangan.
Peningkatan produksi pada pada tahun lalu terlihat pada data dari data Badan Pusat Statistik yang diterima oleh Koordinator Pokja Beras, Said Abdullah.
Said mengatakan, untuk tahun ini produksi beras turun mulai dari 10%-15%, dilihat dari tingkat kekeringan yang terjadi di beberapa dearah yang cukup tinggi. Ia menilai swamsebada pangan saat ini bisa terpacapai apabila bertolak pada produksi padi tahun lalu.
"Tapi kalau di agregasi di musim sekarang swasembada pangan tercapai tetapi stok cadangan pangan yang berada di bulog sangat tipis. Normalnya, cadangan stok beras yang berada di bulog sekitar 3-4 juta ton," ujar Said, saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/10).
Said menambahkan saat ini stok beras yang berada di Bulog sendiri sekitar 1,5-2 juta ton beras saja. Kondisi seperti ini sangat riskan untuk cadangan stok pangan hanya mampu bertahan sampai dengan akhir tahun. Dia menduga bahwa daya produksi pangan sangat ini mengalami penurunan.
"Artinya itu pemerintah akan mengambil tindakan dengan mengimpor cadangan beras dari luar negeri. Kalau kita mau komprehensi dengan hasil produk lain belum nampak, seperti kedelai tidak mengalami perubahan karena tahun ini masih belum ada signifikan yang ditemukan di berbagai daerah yang diduga sedikit sekali yang berhasil untuk menanam," tuturnya.
Tahun ini, lanjutnya, pemerintah Jokowi-JK sudah mengeluarkan tiga paket program yakni paket peningkatan produksi Padi, peningkatan produksi Jagung, dan peningkatan produksi kedelai.
"Kalau saya lihat yang ada peningkatan di sektor padi, kalau dari sektor jagung dan kedelai sudah dipastikan pada tahun tingkat produksi tidak ada peningkatan," tuturnya. (Abi)
BACA JUGA: