Pembangunan SDM Dipercepat Isi 97 Juta Pekerjaan Baru Dampak Kemajuan Teknologi

Minggu, 23 Januari 2022 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kemajuan teknologi hingga pemanfaatannya di lapangan rupanya berimbas ke sebagian masyarakat. Dampak yang dirasakan jumlah dan jenis pekerjaan baru akibat adopsi teknologi menuntut peningkatan keterampilan bidang digital dan soft skills.

"Diproyeksikan akan terdapat 85 juta pekerjaan lama yang mungkin hilang dan 97 juta pekerjaan baru yang mungkin muncul, ini akibat pembagian kerja antara manusia, mesin, dan algoritma," Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keteranganya, Minggu (23/1).

Baca Juga:

Kesehatan Generasi Muda Salah Satu Kunci Peningkatan Kualitas SDM

Berdasarkan laporan dari The Future of Jobs dari World Economic Forum, pada tahun 2025 akan terdapat 43 persen pelaku industri yang melakukan reduksi atau pengurangan jumlah tenaga kerja sebagai konsekuensi dari penerapan integrasi teknologi.

Johnny mengatakan, peningkatan keterampilan digital dan soft skills harus selaras dengan perkembangan teknologi agar tenaga kerja bisa terserap. Khususnya generasi muda Indonesia dapat dilakukan melalui upskilling dan reskilling.

"Adapun jenis pekerjaan baru yang muncul dan semakin meningkat permintaan diantaranya data analyst dan scientist, big data specialist, artificial intelligence and machine learning specialist, digital marketing and strategy specialist,” kata Johnny yang juga Sekjen Partai Nasdem ini.

Menurutnya, ada pula beberapa jenis pekerjaan lain yang akan berkembang seperti renewable energy engineers, process automation specialist, internet of things specialist, digital transformation specialist, business services and administration managers; dan business development professionals.

Pemerintah, kata ia, akan terus mendorong sektor privat atau perusahaan swasta di Indonesia dari berbagai bidang untuk pemenuhan kebutuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan.

Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024 memiliki lima poin penting, salah satunya pembangunan sumber daya manusia.

"Di samping pembangunan sumber daya manusia, Pemerintah juga mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi, dan APBN yang fokus terlepas dari COVID-19 saat ini," kata pria asal Ruteng, Nusa Tenggara Timur ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate . (Foto: Kementerian Komunikasi dan Informatika)
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate . (Foto: Kementerian Komunikasi dan Informatika)

Johnny menyatakan, di tengah tuntutan terhadap peningkatan kualitas SDM dan manajemen talenta, fokus pembangunan SDM juga diarahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Selain itu, Pemerintah juga telah melaksanakan pembangunan infrastruktur secara masif, terutama pada periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Memasuki era transformasi digital saat ini, pembangunan infrastruktur digital telah dan sedang dipercepat oleh Pemerintah dan mitra kerja perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM.

Pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur digital hanya akan optimal jika didukung dengan kapasitas sumberdaya manusia Indonesia yang juga unggul dan berdaya saing.

"Karena kemajuan dan disrupsi digital yang terjadi secara pesat menuntut kita sekalian untuk terus adaptif dan kemampuan agility dan mengubah arah dengan cepat," ungkapnya. (Knu)

Baca Juga:

Indonesia Utang ke ADB USD 500 Juta Buat Naikkan Indeks SDM

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan