Pelaku Fashion Tanah Air Jangan Kalah Bersaing dengan Asing

Kamis, 10 Maret 2016 - Luhung Sapto

MerahPutih Fashion - Persaingan industri fashion bakal semakin ketat pasca Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diberlakukan sejak awal Januari 2016. Menghadapi persaingan global yang kian ketat, para desainer diharus mampu memenuhi 40 persen kebutuhan pangsa pasar fashion di Indonesia.  

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengharapkan para pelaku industri fashion lokal dapat bersaing di dalam negeri, jangan sampai produk-produk fashion asing membanjiri pasar dalam negeri.

"Kita harus punya semangat bagaimana Indoneaia itu menjadi pusat fashion Internasional," ujar Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga di sela acara pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (10/3).

Agar dapat memiliki daya saing tinggi, sambung Puspayoga, karya-karya fashion desainer lokal harus kreatif. Yakni, mengangkat nilai-nilai budaya lokal mulai dari Sabang hingga Merauke.

"Ekspresi budaya menjadi suatu tantangan bagi para desainer kita untuk merancang karya yang mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia," katanya.

Puspayoga menambahkan, kementerian yang dia pimpin telah membuat sejumlah program pemberdayaan bagi pengembangan dunia fashion. Pelaku usaha dari sektor ini diberikan bantuan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kemenkop UKM memiliki tugas pokok untuk membantu para UKM melalui program KUR di bidang fashion, khususnya skala kecil dan menengah," ungkap Puspayoga.

Dijelaskan, dahulu suku bunga KUR ditetapkan 22 persen per tahun, sekarang sudah turun menjadi 9 persen. Dengan bunga KUR yang rendah ini diharapkan mampu menggerakan ekonomi kerakyatan.

"Bunga murah ini sangat penting untuk pemerataan kesejahteraan karena bagaimana pun kita sudah masuk MEA," ucapnya.

Sementara itu Menteri Perindustrian Saleh Husin menjelaskan pihaknya akan terus mendorong tumbuh kembangnya industri fashion di Tanah Air. Sebab sektor ini mampu menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp181 triliun dan menyerap 3,8 juta tenaga kerja.

"Kami sangat mengharapkan kerja sama di industri ini akan terus berkembang," ucap Saleh. (Abi)

BACA JUGA:

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan