Pasca Insiden Penganiayaan, Upaya Mediasi Driver Go-Jek dan Ojek Pangkalan Gagal

Kamis, 13 Oktober 2016 - Selvi Purwanti

Pasca insiden dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum, terhadap seorang driver Ojek Online (Go-Jek) di Kota Solo, Jateng, Selasa (11/10) malam lalu, sejumlah perwakilan dari driver Go-Jek dan Ojek Pangkalan dipertemukan di Mapolresta Solo, Rabu (12/10) sore. Namun sayang, dalam pertemuan tersebut Ojek Pangkalan tidak menampakan dirinya.

Wakapolresta Solo AKPB Hariyadi menerangkan, pertemuan ini merupakan salah satu mediasi. Dimana agar, di kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Apalagi, sebelumnya ratusan driver Go-Jek sempat mendatangi kawasan Stasiun Purwosari.

"Makanya kami pertemukan, agar semua jelas dan ada titik terangnya. Namun, entah mengapa dalam upaya kami ini ada pihak yang tidak datang,” jelasnya.

Terkait penanganannya, ia menyampaikan jika semua pihak harus mau duduk bersama, seperti Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dan sejumlah pihak lainnya. Agar, ada sebuah solusi.

"Toh ini semua demi kebaikan bersama, jadi semua pihak harus mau berkoordinasi," terangnya.

Seperti diketahui, saat itu seorang Driver Go-Jek, yang bernama Kristian Wibowo (31), mendapatkan order dari seorang penumpang untuk menjemput di kawasan Stasiun Purwosari. Namun, saat dia tiba muncul sejumlah oknum menggunakan kendaraan bermotor.

Tiba-tiba oknum tersebut melakukan penyerangan, hingga ia mengalami luka di bagian wajah, tangan, dan kaki. Bahkan, sampai saat ini Kristian masih mendapatkan perawatan intesif di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu. (Win)

BACA JUGA:

  1. Seorang Driver Go-jek di Solo, Diduga Dianiaya
  2. Ratusan Driver Go-Jek Geruduk Pangkalan Ojek di Stasiun Purwosari
  3. Disbudpar Lirik Baluwarti Jadi Destinasi Wisata Baru Kota Solo
  4. Walikota Solo Anjurkan ASN Belanja di Pasar Tradisional
  5. Lahan THR Sriwedari Dilirik Jadi Masjid Raya Solo

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan