Partai Berkarya Targetkan Dapat Kursi di DPRD DKI pada Pemilu 2024

Minggu, 18 April 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Berkarya, Muchdi Purwoprandjono, menargetkan kadernya mendapat kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta pada Pemilu 2024.

Terkhusus untuk para kader yang dipimpin Ketua Partai Berkarya Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) DKI Jakarta, Tony Hasibuan.

Pasalnya, tahun 2024 merupakan momentum pemilihan umum (pemilu), pemilihan presiden (pilpres), dan pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Jadi, kami ada persiapan tiga tahun. Persiapan untuk pemilu, pilpres, dan pilkada 2024," kata Muchdi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (18/4)

Alumnus Akademi Militer 1970 ini meminta satu fraksi ada di DPRD DKI Jakarta. Jika sukses, kemungkinan Partai Berkarya bisa menyalonkan untuk gubernur DKI Jakarta yang akan datang.

Ketua Umum Partai Berkarya, Muchdi PR. Foto: Humas Partai Berkarya

Tony Hasibuan yang baru saja dilantik sebagai Ketua Partai Berkarya DPW DKI Jakarta diharapkan bisa memenuhi target dari DPP Partai Berkarya. Kami optimistis target itu bisa dipenuhi.

"Apa yang saya tugaskan kepada ketua DPW DKI Jakarta bisa sesuai dengan harapan kami dari Partai Berkarya," lanjut dia.

Perlu diketahui, Partai Berkarya pimpinan Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi PR sempat kalah dengan Ketua Umum Partai Berkarya versi Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

Tommy Soeharto mengalahkan Muchdi PR saat memperebutkan kursi Ketua Umum (Ketum) Partai Berkarya pada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

PTUN Jakarta mencabut Surat Keputusan (SK) Kemenkum HAM lalu menyatakan Muchdi PR sebagai Ketum Partai Berkarya dalam putusan tersebut.

Namun, Tommy Soeharto tidak terima kemudian menggugat ke PTUN Jakarta pada 2020.

Alhasil, PTUN Jakarta pun mencabut SK Kemenkum HAM tersebut dan memutuskan Tomy Soeharto sebagai Ketum Partai Berkarya.

"Namanya sengketa di PTUN kan kami kalah dengan kepengurusan yang lama," kata Muchdi PR.

"Tapi sekarang kami ajukan banding. Kalah itu biasa. Apalagi bagi saya sebagai mantan prajurit, kekalahan itu kemenangan yang tertunda," ujarnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan