Panglima TNI: Pulau Terluar Wilayah Strategis Pertahanan Negara

Kamis, 20 Oktober 2016 - Zulfikar Sy

Inilah Merah Putih.

Pulau-pulau terluar Indonesia adalah serambi depan bangsa Indonesia. Bukan lagi sekedar halaman belakang.

Karena itu pemerintah memprioritaskan pembangunan pulau terluar seperti Pulau Natuna, Pulau Yamdena (Kota Saumlaki), Pulau Selaru, Pulau Morotai, Pulau Biak dan Kabupaten Merauke.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan hal itu di Makodam XIII/Merdeka Manado usai mendampingi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo meresmikan tiga Bandar Udara di Miangas, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, Rabu (19 Okt).

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, pembangunan pulau terluar merupakan salah satu bentuk kebijakan pembangunan kekuatan TNI yang dijadikan pedoman guna, mendukung pelaksanaan tugas pokok dan perannya sebagai alat pertahanan negara.

Terkait pembangunan Bandar Udara di Miangas, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan fungsi ketiga Bandar Udara tersebut untuk menghidupkan dan meningkatkan kembali perekonomian di daerah-daerah terpencil serta sebagai promisi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Bandar Udara Miangas yang bisa didarati pesawat sejenis ATR- 72, memiliki panjang landasan pacu 1.400 meter, Apron berukuran 130 meter x 65 meter yang mampu menampung tiga unit pesawat dan gedung terminal seluas 356 m2.

Rencananya TNI akan menambah kemampuan dan kekuatan di Pulau Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku dengan membangun dan memperpanjang landasan pacu bagi pesawat militer.

Pembangunan pulau terluar dijelaskan Panglima TNI, sifatnya strategis untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan peran TNI sebagai alat pertahanan negara.

BACA JUGA

  1. Panglima TNI: Pulau Terluar Wilayah Strategis Pertahanan Negara
  2. Kondisi Natuna Rawan, TNI Kerahkan 4 Armadanya
  3. Presiden Duterte Izinkan TNI Kejar Kapal Bajak Laut di Perairan Filipina

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan