Panglima TNI Mutasi Anak Try Sutrisno, Pengamat Militer: Semoga Bukan Politis
Jumat, 02 Mei 2025 -
MerahPutih.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memutasi Letjen Kunto Arief Wibowo dari Panglima Kogabwilhan menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat.
Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menduga mutasi berdasarkan sikap politik dalam peristiwa itu tak bisa dihindari.
Sebagai informasi, Letjen Kunto merupakan anak dari Jenderal (Purn) Try Sutrisno yang belakangan mendorong pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Mengingat posisi strategis dipegang Letjen Kunto dan latar belakang keluarganya, spekulasi pertimbangan politis dalam mutasi ini memang sulit dihindari," ujar Fahmi kepada wartawan, Jumat (2/5)z
"Apalagi informasi mutasi tersebut digulirkan di tengah maraknya pemberitaan terkait sikap politik sang ayah, Try Sutrisno,” imbuhnya.
Baca juga:
Candaan Prabowo di Perayaan Hari Buruh, tak akan Ganti Kapolri dan Panglima TNI
Meski demikian, ia berharap mutasi di tubuh TNI menjadi bagian dari dinamika organisasi sesuai kebutuhan institusional dan bukan kalkulasi politik.
“Demikian pula dalam konteks penggantian Pangkogabwilhan I kali ini,” tuturnya.
Fahmi mengingatkan soal penunjukkan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I harus dilandasi kebutuhan.
Baca juga:
Panglima TNI Soal Bina Ormas, Fokus pada Disiplin dan Bela Negara
Terlebih lagi, saat ini posisi tersebut dijabat ajudan Presiden ke-7 Jokowi, Laksda Hersan guna menggantukan Letjen Kunto yang dipindahkan.
“Sebelum dijabat oleh Letjen Kunto, posisi tersebut secara tradisi memang dijabat oleh perwira tinggi TNI AL yang menunjukkan bentuk respons strategis TNI terhadap dinamika ancaman dan tantangan di wilayah kerja Kogabwilhan I,” kata dia.
Fahmi juga mengingatkan publik agar berhati-hati dalam menyikapi rotasi dan mutasi TNI. Pasalnya, angkatan bersenjata merupakan salah satu pilar penjaga drmokrasi.
“Sebagai pilar penting dalam menjaga demokrasi dan stabilitas nasional,” pungkasnya. (Pon)