Ombus-ombus si Pulen dan Manis dari Sumut

Sabtu, 07 Desember 2024 - Alwan Ridha Ramdani

Merahputih.com - Berbentuk kerucut, pulen dan manis saat dirasakan lidah merupakan ciri khas dari cemilan Ombus-ombus. Kuliner ini khas dari Sumatra Utara (Sumut) awalnya dihidangkan dalam macam jamuan pertemuan adat, pernikahan, upacara kematian hingga acara-acara formal yang ada di Sumatra.

Asal mula kuliner ini dari Siborong-borong, Tapanuli Utara. Rasa pulen yang ada di dalamnya terbuat dari tepung beras, tepung ketan, dan kelapa parut yang diberi gula merah di tengahnya.

Secara sekilas bentuknya menyerupai kuliner sumatra Utara lainnya yang disebut Lapet. Namun bedanya dari tepung yang digunakan.

Dalam bahasa batak, "Ombus ombus" berarti "tiup-tiup". Ini merujuk pada cara memakannya yang harus ditiup terlebih dahulu karena sering disajikan pada saat masih panas.

Baca juga:

Ketua KPU Minta Maaf Soal Pilkada Sumut di Depan Anggota DPR

Proses mengolah kue favorit orang Batak ini terbilang mudah. Pasalnya bahan yang ddugunakan tidak banyak, dan cara membuatnya tidak ribet.

Hal pertama yang disiapkan adalah mencampurkan tepung ketan dan tepung beras dicampur dengan air hingga adonan bisa diuleni. Kemudian adonan dibentuk menjadi bola-bola kecil dan diberi isian gula merah yang telah dicampur dengan kelapa parut.

Setelah itu, adonan beserta isiannya dibungkus dengan daun pisang yang sebelumnya sudah dibakar supaya layu.

Kemudian adonan yang sudah dibungkus dengan daun pisang diletakkan ke dalam panci supaya bisa dikukus. Proses pengukusan menghabiskan waktu sekitar 30-40 menit.

Ombus-ombus yang panas akan terasa lebih nikmat untuk dimakan. Karena saat panas, aroma ombus-ombus sangat mengiurkan. Tekstur adonannya sangat pulen juga isiannya siap melumer di mulut penikmatnya.

Bagi seseorang yang belum pernah mengicip kuliner ombus-ombus, akan merasakan paduan rasa manis di luar dan gurih di dalam. Sebab ada campuran kelapa di dalam isiannya.

Dalam pernikahan orang Batak yang benar-benar dilakukan secarq tradisional punya kebiasaan yang unik membagikan ombus-ombus ini. Di mana biasanya tamu pernikahan dapat menikmati hidangan cemilan Ombus-ombus ini du mana Inang (ibu-ibu) menaruh ombus-ombus ini di dalam ember.

Lalu berkeliling membagikan secara satu persatu ombus-ombusnya yang masih panas ke pengunjung. Dari kebiasaanya itulah, makanya kerap kali tamu yang akan menyantap ombus-ombus ini akan mengembus suhu panas ombus-ombus sebelum menikmatinya.(Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan