Obat Herbal Berstardar di Indonesia Masih Minim

Senin, 03 Juni 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan potensi obat herbal yang dapat dihasilkan oleh Indonesia sangat besar berkat dukungan sumber daya keanekaragaman hayati yang melimpah.

Indonesia telah mengidentifikasi sekitar 30 ribu spesies dari biodiversitas, namun obat herbal berstandar masih sangat sedikit, baru 76 obat.

"Secara umum mestinya kita bisa menggantikan semua bahan baku obat," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Jakarta, Senin (3/6).


Handoko menuturkan bila keanekaragaman hayati itu bisa dioptimalkan secara baik dapat menciptakan kedaulatan obat dan kesehatan bagi Indonesia. Di mana, insiden berebut obat dan kelangkaan obat yang terjadi saat era pandemi COVID-19 tidak akan terulang.

Baca juga:

Obat Herbal Semakin Banyak Digunakan Pada Hewan

"Itu (bahan baku obat) salah satu bentuk kedaulatan dan ketahanan era modern ini yang justru jauh lebih penting daripada bukan hanya masalah perang," kata Handoko.

Ia menyampaikan, membuat bahan baku alam menjadi obat-obatan butuh proses yang cukup panjang tidak hanya dari aspek riset, tetapi juga aspek pengembangan teknologi proses.

Beberapa tumbuhan, kata dia, diketahui bisa menjadi bahan baku parasetamol, namun untuk membuat mesin yang bisa memproses tumbuhan menjadi parasetamol secara konsisten masih menjadi tantangan saat ini.

Handoko menegaskan, pihaknya terus berusaha menjalin berbagai kerja sama dengan industri kesehatan agar Indonesia dapat menciptakan obat dan alat kesehatan secara mandiri berbekal sumber daya biodiversitas tersebut.

Baca juga:

Penderita Diabetes Jangan Asal Coba Pengobatan Herbal

"Industri yang membuat mesin tidak ada di Indonesia. Itu sebabnya mau tidak mau harus bermitra dengan industri manufaktur," katanya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan