Nonton Film Sedih Malah Jadi Gembira, Kok Bisa?

Selasa, 14 Maret 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

KETIKA kamu merasa sedih, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghibur diri. Salah satunya adalah menonton film.

Kegiatan ini mungkin menjadi cara yang ampuh untuk mengalihkan rasa sedih. Film beragam genre, dari komedi, horror, drama, sampai laga pun siap menghibur hati yang sedang terluka.

Tapi pernah tidak, sih, ketika sedang sedih, kamu malah cenderung lebih suka menonton film dengan tema sedih, tragis, dan tidak happy ending? Kalau dipikir-pikir, bukankah seharusnya menonton film dengan genre komedi agar terhibur?

Nyatanya, sebuah penelitian dari Jin Ahn D. dan U. Ritterfeld mengungkap bahwa film sedih memungkinkanmu untuk menghadapi perasaan sedih dari sisi yang lebih aman.

"Dengan kata lain, film-film tersebut menawarkan perspektif lain kepada penonton untuk menghadapi trauma, masalah, dan permasalahan yang belum terselesaikan," ungkap laman www.bps.org.uk.

Responden dalam penelitian tersebut diminta untuk menonton film sedih kemudian menjawab pertanyaan sesuai dengan suasana hati dan perasaan mereka terhadap film tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang menikmati film sedih.

Baca juga:

Nintendo Rilis Trailer Terakhir The Super Mario Bros. Movie

film sedih

Menonton film sedih meningkatkan perasaan positif. (Foto: Pexels/Ron Lach)

Menurut studi tersebut, kesedihan meningkatkan realitas yang dirasakan serta menimbulkan rasa keterlibatan. Hal tersebut membuat orang-orang dapat menikmati film dengan tema sedih yang berujung dengan happy ending.

Penelitian lain dari Paul Zak, Profesor dan Direktur Pusat Studi Neuroekonom, memperkuat kesimpulan bahwa menonton film sedih justru membuatmu bahagia. Film sedih membuatmu jadi lebih berempati terhadap orang lain melalui pelepasan oksitosin, yaitu hormon yang mampu meningkatkan perasaan positif.

Ketika berempati terhadap karakter fiksi yang ada di film, otak melepaskan hormon oksitosin dan melibatkan sirkuit otak untuk mendorong kepedulianmu dengan orang lain.

Menurut Zak, seperti dikutip cinematherapy.com, melatih empati membuatmu lebih terhubung dengan orang-orang di sekitar. Misalnya berpelukan dan menangis bersama setelah menonton film sedih.

Baca juga:

Peneliti Harvard: Kebugaran Sosial Kunci Pertama Hidup Gembira

film sedih
Menonton film sedih melepaskan hormon oksitosin, hormon yang mampu meningkatkan perasaan positif. (Foto: Pexels/Andres Ayrton)

Silvia Knobloch-Westerwick, Ph. D, melakukan penelitian terhadap efek film Atonement yang punya cerita sedih. Penelitiannya menunjukkan bahwa menonton film sedih dapat membuatmu jadi merasa bahagia.

Sebelum dan sesudah menonton film, responden diminta untuk mengukur seberapa bahagia mereka dengan hidup yang dijalani. Mereka diminta untuk menilai tingkat berbagai emosi yang dirasakan termasuk kesedihan.

"Orang-orang menggunakan tragedi sebagai cara untuk merenungkan hubungan penting dalam hidup mereka sendiri, untuk kenikmatan yang mereka punya," kata Silvia.

Jadi, menonton film sedih kala kamu sedang sedih tak selamanya berujung tambah sedih. Dengan menonton film sedih, kamu justru lebih bisa menakar tingkat kesedihanmu yang tak seberapa dengan kesedihan orang lain. Dengan begitu, kamu justru merasa jadi lebih bersyukur dan menerima keadaanmu saat ini. (dkr).

Baca juga:

Biar Gembira, Stop Membandingkan Dirimu dengan Orang Lain

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan