NASA Umumkan 2 Misi Baru ke Venus

Sabtu, 05 Juni 2021 - P Suryo R

NASA mengumumkan bahwa mereka akan mengirim dua misi baru ke Venus untuk memeriksa atmosfer planet dan fitur geologis. Masing-masing misi mengantungi dana USD500 juta atau Rp7,1 triliun itu akan diluncurkan antara tahun 2028 dan 2030.

Kepala administrator NASA Bill Nelson mengatakan, misi itu akan menawarkan kesempatan untuk menyelidiki planet yang belum pernah kita kunjungi selama lebih dari 30 tahun. Penyelidikan AS terakhir yang mengunjungi planet ini adalah pengorbit Magellan pada tahun 1990. Namun, pesawat ruang angkasa lain dari Eropa dan Jepang telah mengorbit planet Venus sejak saat itu.

Baca Juga:

Kenali Thalassemia Pada Anak

nasa
Kepala NASA Bill Nelson mengumumkan misi baru ke Venus. (Foto: bbc.com)

Misi Venus dipilih setelah proses peer review dan dipilih berdasarkan potensi nilai ilmiah dan kelayakan rencana pengembangan mereka. "Dua misi bersaudara ini sama-sama bertujuan untuk memahami bagaimana Venus menjadi dunia seperti neraka, yang mampu melelehkan timah di permukaan," kata Nelson.

Venus adalah planet kedua dari matahari dan planet terpanas di tata surya dengan suhu permukaan 500 Celcius, cukup tinggi untuk melelehkan timah.

Misi Davinci+ (Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble gas, Chemistry, and Imaging) ini akan mengukur atmosfer Venus untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana planet ini terbentuk dan berevolusi. Selain itu, juga akan bertujuan untuk menentukan apakah Venus pernah memiliki lautan.

Davinci+ diharapkan mengembalikan gambar resolusi tinggi pertama dari fitur geologis "tesserae" planet Venus. Para ilmuwan percaya fitur ini dapat dibandingkan dengan benua di Bumi dan dapat menunjukkan bahwa Venus memiliki lempeng tektonik.

Baca Juga:

Cumi-Cumi Jadi Perintis Perjalanan Panjang Luar Angkasa

planet
Dua misi Venus tersebut akan berlangsung antara tahun 2028 dan 2030. (Foto: 123RF/nasaimages)

Misi kedua, Veritas (Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography, and Spectroscopy), akan memetakan permukaan planet untuk memahami sejarah geologinya dan menyelidiki bagaimana ia berkembang sangat berbeda dari Bumi.

Ini akan menggunakan bentuk radar untuk memetakan ketinggian permukaan dan menemukan apakah gunung berapi dan gempa bumi masih terjadi.

"Mengherankan betapa sedikit yang kita ketahui tentang Venus, tetapi hasil gabungan dari misi ini akan memberi tahu kita tentang planet ini dari awan di langit melalui gunung berapi di permukaannya sampai ke intinya," kata Tom Wagner dari Divisi Ilmu Planet NASA.

Baca juga:

Teknik Fisika ITB Bikin Alat Pencitraan Deteksi Penyakit Kuning pada Bayi

planet
Misi yang akan mengungkap Venus. (Foto: Unsplash/Brian McGowan)

"Ini akan menjadi seolah-olah kita telah menemukan kembali planet ini," Wagner menambahkan seperti diberitakan bbc.com (4/6).

Selama beberapa dekade terakhir, Mars telah mendominasi anggaran NASA untuk misi planet. Sementara itu, para peneliti yang mempelajari Venus telah mengatakan tentang kurangnya prioritas yang diberikan kepada planet mereka.

Namun, dengan pengumuman NASA, kondisi itu telah berubah. Ide-ide baru, interpretasi dan orang-orang baru telah mengubah pemahaman tentang tetangga terdekat Bumi ini. Lama dianggap sebagai planet "mati" oleh beberapa orang, ada banyak yang sekarang berpikir Venus mungkin aktif secara geologis, mungkin dengan vulkanisme periodik.

Para ilmuwan yang telah mengabdikan karir mereka untuk mempelajari Venus sangat gembira bahwa planet itu akhirnya kembali ke radar NASA. (aru)

Baca Juga:

Dompet Digital, Ramah untuk Pelaku UMKM Indonesia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan