Cumi-Cumi Jadi Perintis Perjalanan Panjang Luar Angkasa


NASA akan kirim bayi cumi-cumi ke luar angkasa (Foto: pixabay/8385)
BADAN Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan mengirim ratusan bayi cumi-cumi bercahaya dan ribuan tardigrade ke luar angkasa.
Hewan-hewan tersebut nantinya akan menuju ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sebagai bagian dari misi ke-22 SpaceX.
Baca Juga:

Kabarnya SpaceX akan mengirim makhluk mikroskopis itu di atas roket Falcon 9 pada 3 Juni nanti. Tepatnya pada pukul 13.20 waktu setempat dari Space Center, Florida, Amerika Serikat.
Seperti yang dilansir dari laman Science Alert, cumi-cumi yang akan dikirim ke luar angkasa tersebut, memiliki panjang 3 mm dan mempunyai organ khusus penghasil cahaya di dalam tubuhnya.
"Hewan, termasuk manusia, bergantung pada mikroba untuk menjaga kesehatan pencernaan, serta sistem kekebalan tubuh. Kami tak sepenuhnya memahami penerbangan luar angkasa mengubah interaksi yang menguntungkan ini," jelas Jamie Foster, ahli mikrobiologi di University of Florida.
Sedikit informasi, cumi-cumi lahir tanpa bakteri, yang nantinya akan mereka peroleh dari laut disekitarnya. Jadi, peneliti berencana menambahkan bakteri cumi-cumi segera, setelah hewan mungil itu tiba di ISS. Dengan cara itu, peneliti bisa memantau cumi-cumi yang bersimbiosis dengan bakteri.
Baca juga:
Ilmuwan Temukan 24 Planet Layak Huni yang Lebih Baik dari Bumi

Setelah mempelajari molekul yang dihasilkan selama proses itu. Para peneliti bisa menentukan gen mana yang dihidupkan dan dimatikan oleh cumi-cumi, untuk berhasil hidup di luar angkasa.
Hal tersebut nantinya akan bisa berguna bagi manusia, dalam membantu menjaga usus dan mikrobioma sistem kekebalan manusia dengan lebih baik, saat perjalanan luar angkasa jarak jauh.
Selain cumi-cumi dibawa pula tardigrade. Hewan yang dikenal sebagai makhluk terkuat Bumi itu berukuran kecil, dengan panjang hanya 1 milimeter. Ketangguhan dari tardigrade sudah tak diragukan lagi. Hewan itu dikenal bisa menghadapi cuaca dan radiasi ekstrem.
Kendati perjalanan luar angkasa merupakan perjalanan yang terbilang sangat sulit. Tapi pada perjalannya sebelumnya, tardigrade terbukti bisa bertahan.
Baca Juga:

Bahkan sangking tangguhnya, tardigrade bisa selamat dari tembakan senjata berkecepatan tinggi.
Pada sebuah studi, tardigrade dinyatakan bisa bertahan dari benturan dengan kecepatan sekitar 900 meter per detik.
Kemampuan tersebut, menjadikan tardigrade sebagai hewan penelitian yang berguna di ISS. Karena para astronot berharap bisa mengidentifikasi gen spesifik, yang bertanggung jawab atas kemampuan adaptasi yang luar biasa dari hewan kecil itu.
Harapannya, penelitian itu akan memberikan pengetahuan yang sangat penting, tentang dampak kesehatan dari perjalanan luar angkasa yang panjang. (Ryn)
Baca juga:
Keren, 5 Planet Ini Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang dari Bumi
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
