Musim Kemarau Dimulai, Warga Lereng Merapi, Klaten, Mulai Kesulitan Dapat Air Bersih

Senin, 24 Juni 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mencatat sebanyak lima desa di lereng Gunung Merapi telah mengajukan permohonan bantuan pengiriman air bersih. Hal itu terjadi akibat musim kemarau yang membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Kepala BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna, mengatakan sebanyak 56 tangki atau 280 ribu liter air bersih telah didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Data masuk sebanyak 1.412 KK (kepala keluarga) dari 4.250 KK di Kabupaten Klaten sudah menerima manfaat pengiriman air bersih.

“Ada tiga desa yang sudah mengajukan pengiriman air, yakni Desa Sidorejo, Kendalsari, dan Tlogowatu di Kecamatan Kemalang,” kata Syahruna, Senin (24/6). Ia mengatakan Desa Bandungan di Kecamatan Jatinom dan Desa Dukuh di Kecamatan Bayat juga mengajukan permintaan air bersih.

Baca juga:

Mentan: El Nino Belum Berakhir, Musim Kemarau Sudah Masuk

BPBD Kabupaten Klaten, lanjut dia, menyediakan delapan tangki air berisi 5.000 liter per tangki untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Menurutnya, hingga kini di Kecamatan Kemalang sudah tersalur 40 tangki, di Kecamatan Jatinom sebanyak 12 tangki, dan Kecamatan Bayat 4 tangki air bersih.

“Tahun ini, kami menyediakan sebanyak 500 tangki atau setara 2,5 juta liter air bersih untuk mengantisipasi dampak kekeringan di 'Kota Bersinar'. Kami punya empat armada mobil tangki. Satu armada mengirim sebanyak dua kali,” katanya.

Ia menambahkan prediksi puncak musim kemarau di Kabupaten Klaten akan jatuh pada Juli 2024. Puncak kemarau itu diprediksi bakal berlangsung selama 5-6 bulan. “Ada sekitar 26 desa di 10 kecamatan yang berpotensi terdampak kekeringan di Klaten tahun ini. Kami imbau warga bersiap,” pungkasnya.(Ismail/Jawa Tengah)

Baca juga:

Musim Kemarau, BMKG Ingatkan Bahaya Kebakaran Hutan dan Kekeringan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan