Murid Aniaya Guru sampai Meninggal, Begini Permintaan PGRI kepada Polisi

Jumat, 02 Februari 2018 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Meninggalnya Guru SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, Ahmad Budi Cahyono, harus dipertanggungjawabkan seberat-beratnya oleh pelaku.

Oleh sebab itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.

Kasus pembunuhan guru oleh murid terjadi pada Kamis (2/2). Korban sebelumnya tak sadarkan diri diduga habis dianiaya oleh muridnya sendiri. Siswa berinisial HI kelas 11 tega memukuli gurunya setelah tak terima dicoret pipinya sebagai teguran karena tidur di dalam kelas.

"Biarpun pelakunya masih berusia pelajar, harus tetap ditindak. Ini sudah keterlaluan. Polisi harus mengusut tuntas dan memberikan hukuman sebagai efek jera," tegas Ketua PGRI Jawa Timur Ichwan Sunardi saat dikonfirmasi, Jumat (2/2).

Ichwan pun coba membandingkan nasib guru yang kerap kali dilaporkan wali murid, meski hanya sekedar mencubit demi kebaikan murid.

"Kalau ada guru mencubit demi kebaikan saja, sudah dilaporkan dan diproses. Lha ini malah kasus besar. Harus ditindak," kata Ichwan dengan nada emosional.

Ichwan juga berharap, selain memeriksa tersangka, perlu juga ditelusuri cara orang tua pelaku mendidik anaknya. Sebab, kondisi psikologis anak juga dipengaruhi dari faktor keluarga.

Ichwan menjelaskan, dalam kasus ini, guru yang meninggal selama masa hidupnya sebagai guru yang baik dan tidak pernah bermasalah.

Dengan kejadian ini, para guru diharapkan bisa saling menguatkan, dan tetap mengajar seperti biasa saja.

"Untuk saat ini kami masih menunggu. Tapi, setelah pulang dari Batam ini, kami langsung mengawal kasus ini." tutupnya. (*)

Berita ini merupakan laporan dari Budi Lentera, kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya. Baca juga berita seputar Surabaya dalam artikel: Wow! Selama 2017 Hingga 2018, 124 Wanita Dibunuh Karena Hamil

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan