MUI Takut Wacana Islam Nusantara Ditunggangi Penumpang Gelap

Jumat, 31 Juli 2015 - Bahaudin Marcopolo

MerahPutih Nasional - Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada dasarnya setuju dengan Islam Nusantara. Hanya saja, lembagai ini khawatir ada penumpang gelap yang menunggangi wacana tersebut.

"Misalnya ada yang usul Islam Nusantara saat Ihram pakai batik," kata Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, ketika dihubungi Merahputih.com, di Jakarta, Kamis (30/7).

MUI, kata Tengku, tidak akan memberikan haluan atau pedoman terhadap ajaran Islam Nusantara. Hanya saja, MUI akan meluruskan apabila ada yang menyimpang. Salah satunya, yaitu pembacaan Al Quran dengan langgam khas daerah masing-masing.

"Kita yakin NU nggak sebodoh itu, NU orang-orang alim tapi yang ditakutkan ada orang-orang yang memanfaatkan Islam Nusantara, Islam yang kejawen, Islam anti Arab," kata dia.

Tengku yakin, hal-hal yang berbau Arab tidak negatif semua. Karena itu, ia menyarankan apa yang bagus dan dapat menjadi teladan harus di contoh meskipun itu berasal dari dunia Timur Tengah. Sebab, para sesepuh Islam terutama Wali Songo banyak yang menggunakan atribut dari Arab.

"Kalau ada yang bagus dari Arab kenapa nggak diikuti?, Wali Songo pakai jubah. Jadi bukan Arabnya, tapi Islamnya," tandasnya.(mad

BACA JUGA:  

Islam Nusantara Akan Dibukukan 

Ketua PBNU KH. Said Agil: Islam Nusantara Bukan Mazhab Baru 

PBNU: Islam Nusantara Mengayomi Kaum Minoritas 

Bachtiar Anwar Tidak Setuju Islam Nusantara 

Sejarahwan: Islam Nusantara Itu Apa? 

Tokoh Muda Muhammadiyah Saleh Daulay Apresiasi Islam Nusantara 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan