Merasa Tak Dianggap, MSJ akan Bercerai dari Negara
Selasa, 10 November 2015 -
MerahPutih Budaya - Rencana Gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama atau Ahok untuk mengganti pengelolaan Pusat Kesenian Jakarta (PKJ). Ditanggapi keras oleh Masyarakat Seniman Jakarta (MSJ). Terutama bila permasalahaan anggaran yang diungkit.
Hal itu dipaparkan oleh Radhar Panca Dahana salah satu anggota Masyarakat Seniman Jakarta (MSJ), di Taman Ismail Marzuki, selasa (10/11).
"Ketika dia meringkas masalah bahwa semuanya duit. TIM entah tanah siapa? Tapi properti semuanya dari Pemda. Semua yang terkait dengan Pemda. Keuntungannya untuk Pemda. Tapi dia (pemprov) tidak membiayai, mau apa? Selama ini katanya kita minta uang? Kita dikasih Hibah sama kayak infaq sama sadaqah kita kayak faqir. Itu juga bolehnya tidak lebih dari 3 kali. Membiayai seniman enggak bahkan memberi aja tidak. Mau jadi apa kebudayaan?" Geram Radhar.
Bahkan karena kejadian ini MSJ berencana akan pergi ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Terutama untuk masalah anggaran terhadap seniman.
"Kita akan ke Kemendagri, kerja-kerja seperti (kebudayaan) ini tidak ada biaya. Padahal ini diranah kerja mereka. Tapi kenapa kita di anggap tidak ada. Cuma di kasihani? Karena tidak ada anggarannya. Kamu sudah mengkhianati slogan dan tujuan presiden mu sendiri," tegas Radhar.
Secara tegas MSJ pun akan mengambil alih Taman Ismail Marzuki (TIM). Bila pemerintah tidak memberikan support untuk kegiatan seniman.
"Kalau Kemendagri tidak ada tujuan sama kayak dulu. Ada alokasi anggaran dan lain sebagainya. Kita ambil alih aja TIM. Tapi nantinya kita bercerai dengan negara. Karena tanah ini adalah tanah kebudayaan. Masak pemerintah mengklaim semuanya. Kalau kalian mau merebut langkahi tulang ku dulu. Masak rumah kita di rebut," tegas Radhar. (Rky)
BACA JUGA: