Menurut Survei, Gen Z dan Milenial Rela Habiskan Setengah Anggaran untuk Belanja dan Liburan

Kamis, 25 Januari 2024 - Pradia Eggi

MerahPutih.com - Minat tinggi dalam berlibur turut mendorong wisatawan untuk berbelanja, seperti yang terungkap dalam riset terbaru dari Klook.

Menurut riset tersebut, tiga dari lima wisatawan cenderung royal berbelanja saat berlibur, bahkan mengalokasikan hingga setengah dari anggaran mereka untuk pengalaman dan aktivitas, meskipun biaya dapat meningkat karena inflasi global.

Bagi generasi milenial dan gen Z, perjalanan memiliki makna lebih dari sekadar liburan, melainkan menjadi kesempatan utama untuk membangun hubungan dan menciptakan kenangan bersama yang memperkuat ikatan.

COO dan Co-Founder Klook, Eric Gnock Fah, menyatakan bahwa tren liburan ini mencerminkan perubahan dalam perilaku wisatawan pasca pandemi.

“Isolasi akibat pandemi dan peningkatan digitalisasi kehidupan telah membuat orang mendambakan koneksi,” kata Eric dalam keteranganya dikutip di Jakarta, Kamis (25/1).

Survei Klook Travel Pulse. Foto: dok. Klook.

Menurut dia, bahwa para wisatawan lebih mengutamakan pengalaman daripada pengeluaran. Pada tahun 2024, diperkirakan generasi milenial dan gen Z akan meningkatkan alokasi anggaran untuk liburan mereka. Mereka bersedia menghabiskan hingga 50 persen atau bahkan lebih demi mendapatkan pengalaman liburan yang memuaskan.

”Fokus wisatawan tetap tertuju pada pengalaman yang menjanjikan hubungan bermakna dengan rekan mereka. Mereka memesan aktivitas sebelum mengambil penerbangan,” terang Eric.

Lanjutnya, pada 2024, generasi milenial dan gen Z di seluruh Asia Pasifik akan melepaskan diri dari kebiasaan pandemi berupa me-time. Juga rutinitas perawatan diri yang menyendiri.

”Mereka akan secara aktif memilih untuk kembali ke jalur yang benar untuk terhubung dan menemukan hal-hal bersama orang-orang yang mereka cintai,” tutur Eric.

Baca Juga: Bukan Berkeluarga, Ini 3 Prioritas Gen Z dan Milenial Menurut Survei

Wisatawan milenial dan gen Z, lanjut dia, memilih petualangan bersama melalui liburan yang lebih sering dan singkat dibandingkan liburan panjang. Hal itu untuk lebih memaksimalkan jumlah kenangan yang bisa diciptakan.

”Destinasi teratas yang masuk dalam daftar keinginan mereka adalah Jepang, Korea Selatan dan Thailand untuk wisatawan di seluruh dunia, dan Jepang, Indonesia (liburan dalam negeri), dan Singapura untuk wisatawan Indonesia,” papar Eric Gnock Fah.

Media sosial menjadi komponen penting dalam berbagi pengalaman perjalanan, memotivasi kemampuan berbagi dan keinginan untuk berlibur.

Dalam pandangan sebagian besar pelancong (96 persen), posting perjalanan di platform media sosial tidak hanya sebagai dokumentasi semata, melainkan untuk dibagikan kepada orang lain.

Baca Juga: Survei AS: Gen Z Kurang Tertarik Nonton TV

“Tindakan berbagi online ini menjadi sarana untuk mengabadikan dan menghargai kenangan bersama lingkaran sosial mereka,” jelas Eric.

Eric berujar, media sosial menjadi sumber utama inspirasi perjalanan.

“Dengan Instagram (77 persen) dan YouTube (77 persen ) memimpin sebagai sumber utama keinginan untuk berkelana,” ungkap Eric.

Lalu, satu dari tiga wisatawan bakal berinteraksi dengan konten perjalanan setiap hari dan lebih dari setengahnya secara rutin membagikan pengalaman perjalanan mereka di media sosial.

“Suara online terus memberikan pengaruh yang besar terhadap inspirasi perjalanan, karena lebih dari 80 persen mendasarkan pemesanan liburan mereka pada rekomendasi dari pembuat konten, yang menggarisbawahi peran penting influencer digital dalam menentukan pilihan liburan,” tutup Eric. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan